Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

sulitnya membuang kebiasaan buruk.. .

15 Maret 2022   17:29 Diperbarui: 2 April 2022   18:32 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.minews.id/wp-content/uploads/2019/04/Screenshot_23-6.jpg

Selasa tepatnya pada tanggal 26 november, aku bangun kesiangan. Ini sungguh menyiksaku, dimana tugas kerjaku belum berhasil aku kerjakan dan presentasi pada pukul 11.00, namun aku malah bangun pukul 09.00 matilah aku.. . Tak tau kenapa aku sering sekali bangun kesiangan padahal tidurku juga tidak begitu malam, kemungkinan pukul 23.00 atau 00.00. Kebiasaan buruk ini harusnya aku hilangkan, namun nyatanya aku sudah berulang kali mencoba dan mencoba namun tetap saja sama.. .

Sebenarnya apa sih yang menjadi kendala, kenapa aku selalu bangun kesiangan.. .

Bangun kesiangan ini sebenarnya merupakan sebuah kata dengan maksud dan tujuan yang tersirat didalamnya. Dimana bangun siang disini merupakan sebuah kebiasaan dari seseorang yang suka menunda-nunda dan tentunya sudah pasti malas. Coba kita lihat dari teks di atas, tidur tengah malam namun tugas yang harus dia kerjakan belum juga selesai, sehingga menyebabkan keteteran di pagi hari, kemudian yang seharusnya dia kerjakan sisa tugas yang belum dikerjakan tapi malah bangunnya kesiangan. Kebiasaan ini tak perlu dijelaskan lagi pastilah kebiasaan ini kebiasaan yang buruk. Kemalasan, suka menunda-nunda, tidak disiplin merupakan sebuah kebiasaan yang buruk dan pastinya akan susah dihilangkan.

Kenapa kebiasaan buruk itu susah dihilangkan, tentunya kita sebagai seorang manusia yang normal pasti juga memiliki kebiasaan buruk itu. Tidak perlu dipungkiri sang penulis juga pasti sama begitu.

Menunda dan terus menunda hingga pada akhirnya keteteran dan kebingungan sendiri sudah bukan menjadi hal yang aneh, sudah wajar dilakukan.. . Sadar tentunya sudah sadar, namun untuk bangun dan merubah kebiasaan tersebut sangatlah susah dihilangkan. Baiklah pada akhirnya di pikiranku terdapat sebuah permasalahan yang sering dirasa kenapa kita menunda-nunda, tidak semangat, kurang disiplin, dan malas.

Kita dapat bicara permasalahan yang menjadikan sifat buruk itu timbul karena pekerjaan kita tidak ada nilainya, contoh kuliah kita sudah bayar mahal-malah namun kita terbebani tugas, kita merasakan kita sudah bayar kita dapat tugas kita tetap saja merasa bodoh. Dan merasa pekerjaan pengajar hanya memberikan tugas tidak memberikan kita ilmu yang kita inginkan. Kemudian permasalahan lain yang menyebabkan sifat atau kebiasaan buruk itu ada karena memang sifat kita yang pemalas.

Sifat pemalas ini sebenarnya dipengaruhi dari faktor-faktor yang timbul dari dalam dan dari luar diri kita. Faktor dari dalam diri kita dapat kita sebutkan berupa masalah-masalah seperti kita setengah hati mengerjakan pekerjaan kita, kita tidak pernah berharap akan berada di sebuah kampus yang kita ambil sekarang atau jurusan yang kita inginkan bukan di jurusan yang diambil sekarang. Banyak sekali, permasalahan yang timbul dalam diri kita yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Kemudian faktor yang menyebabkan kebiasaan buruk dari diri kita selanjutnya yaitu faktor dari luar, faktor dari luar ini berupa lingkungan pergaulan kita dan lingkungan tempat tinggal kita.

Sebenarnya, semakin bertambahnya usia dan pengalaman yang kita miliki akan ada waktunya kebiasaan itu akan selesai dengan sendirinya. Sebab, dengan paksaan usia yang semakin banyak dan tanggung jawab yang kita emban akan mempengaruhi pola pikir kita. Fokus yang harus menjadi pegangan kita yaitu adalah Prinsip, pemahaman mengenai prinsip ini yaitu kita sebagai manusia yang hidup dimuka bumi tidaklah mungkin tidak ingin menunjukan hal yang baik yang dimiliki di dalam dirinya, dengan mempunyai prinsip dan menjalankannya dengan sekuat tenaga maka akan menjadikan hal-hal atau kebiasaan ini sedikit demi sedikit dikurangi, pemahaman kita sebagai manusia dan juga pengalaman-pengalaman yang telah kita lewati juga akan menjadikan keterbukaan pemikiran kita. Keluasan berfikir ini sangatlah penting, karena dengan memiliki keluasan berfikir kita dapat memahami perilaku seseorang dan memiliki sudut pandang yang luas dari setiap hal ataupun masalah yang sedang kita hadapi di dunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun