Mohon tunggu...
Aisya
Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan menonton adalah hobi yang bersimpangan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Pendek "Suara Uang" Karya Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang

3 Mei 2024   12:59 Diperbarui: 3 Mei 2024   13:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dialog dalam film Suara Uang cocok dengan suasana dan karakteristik setiap adegan. Misalnya, dalam adegan Amin yang mengeluh dengan hidupnya yang susah, dialog tersebut menggambarkan keluhan dengan tepat, atau dialog ketika Amin mengkritik Suar, dialog tersebut disampaikan dengan nada marah, kesal dan kecewa karena merasa diabaikan dan tidak diharga

b) Kualitas Penulisan

Kualitas penulisan dialog cukup baik secara keseluruhan, dialognya terasa alami dan terdengar seperti percakapan sehari-hari. Dialog realistis atau terkesan nyata (karena menggunakan bahasa Minang, pesan jadi lebih tersampaikan, apalagi diiringi dengan intonasi yang sesuai, seakan-akan kita yang mendengarkan percakapan antara orang-orang yang sebenarnya). Namun, ada beberapa adegan di mana dialog terkesan dipaksakan dan tidak terlihat alami yaitu adegan ketika Suar menanyakan kondisi Amin untuk yang kedua kalinya.

c) Kelancaran Pengucapan

Pengucapan dialog oleh para tokoh jelas dan mudah dipahami, Dialog dapat dipahami oleh penonton (khususnya penonton yang menguasai bahasa Minang). Pemain atau aktor mengucapkan dialog dengan lancar, jelas, dan mudah dipaham. Namun, ada beberapa dialog yang terdengar agak canggung, yaitu pada adegan di mana Suar memberikan uang pada Aisyah (keponakannya).

d) Intonasi dan Ekspresi


Intonasi dan ekspresi sesuai dengan dialog yang diucapkan. Vokal dari para pemain mengkomunikasikan emosi (seperti marah, sedih, kecewa). Beberapa aktor mampu menyampaikan emosi dan nuansa yang tepat melalui intonasi dan ekspresi vokal mereka, contohnya laki-laki yang berperan sebagai Amin, dan Perempuan bergamis kuning di warung. Mereka mampu memahami dan mendalami karakter mereka.

Vokal pemain diiringi dengan emosi yang dirasakan oleh setiap tokoh, misalnya tokoh merasa marah diiringi dengan suara atau vokal yang meninggi. Dialog dan cara penyampaian ucapan yang dilakukan oleh tokoh mencerminkan karakter yang mereka miliki, misalnya tokoh Suar mencerminkan karakter yang dimilikinya, yaitu sombong sehingga cara dia berdialog atau berbicara cenderung meninggi dan agak kasar, merendahkan orang lain, dan lebih memperhatikan perasaan dan pandangan orang lain serta lebih fokus pada diri mereka sendiri.

e) Kualitas Audio

Dialog dalam film Suara Uang dapat terdengar dengan jelas meskipun ada beberapa adegan dimana terjadinya gangguan yang diakibatkan karena gangguang suara dari luar film, contohnya pada adegan percakapan Narti di warung dengan dua orang perempuan, dan suara pemain pada adegan itu saling tumpang tindih dengan suara langkah kaki, suara hewan (ayam), suara anak-anak. Meskipun diaog yang diucapkan masih terdengar jelas, tetapi kebisingan yang datang dari luar dapat mengganggu kenyamanan penonton. Tetapi, meskipun begitu, beberapa suara gangguan dari luar itu menambah kesan pedesaan secara alami. Entah karena diambil secara sengaja atau tidak sengaja, adanya suara-suara tersebut tidak terlalu menjadi masalah.

E. Kostum dan Tata Rias

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun