Pemecatan keanggotaan PDIP Mantan Presiden RI Jokowi beserta anaknya Gibran Rakabuming dan menantunya Bobby Nasution terus menjadi sorotan publik. Keluarga Jokowi dinyatakan melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai. Pemberhentian Bobby Nasution didasarkan pada dukungannya kepada paslon nomor urut 2, Prabowo - Gibran.Â
Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga pemecatan Jokowi dari PDIP menjadi catatan buruk perjalanan karir politiknya. Pemecatan ini sangat merusak citra dan reputasinya. Selama menjadi presiden, Jokowi dinilai cacat dalam mengintervensi hukum yang bukan wewenangnya. Salah satunya adalah pengusutan dugaan pelanggaran kode etik yang melibatkan adik ipar Jokowi, Anwar Usman (hakim MK). Pemeriksaan dilakukan usai laporan dugaan konflik kepentingan setelah MK menetapkan syarat capres-cawapres boleh di bawah usia 40 tahun selama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. Keputusan ini dianggap menjadi pintu masuk bagi keponakannya, Gibran untuk mendapat tiket bakal cawapres bersama Prabowo.Â
Isu tersebut menjadikan publik memiliki persepsi negatif terhadap keluarga Jokowi yang disebut Politik Dinasti. Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby dari keanggotaan PDIP menegaskan adanya pelanggaran serius terhadap loyalitas partai oleh keluarga Jokowi. Keputusan ini semakin memperkuat citra negatif di mata publik bahwa keluarga Jokowi dianggap tidak konsisten menjaga komitmen terhadap garis kebijakan partai yang telah membesarkan karier politik mereka. Problematika ini pun menggiring opini publik bahwa keluarga Jokowi lebih mengutamakan kepentingan politik pribadi dan dinasti kekuasaan dibandingkan kepatuhan terhadap etika dan disiplin partai. Akibatnya, reputasi politik Jokowi dan keluarganya dinilai tercoreng, baik di kalangan elite politik maupun masyarakat luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI