Dengan terselenggaranya acara usulan dari K.H Abdul Wahab, "halal bi halal", maka di sinilah mulai adanya integrasi bangsa yang memepngaruhi seluruh elit politik yang merupakan pemangku kebijakan di indonesia . Selepas itu, beberapa instansi pemerintahan yang notabene nya diisi oleh pendukung soekarno turut melakukan hal yang sama. Halal bi halal mulai menjadi tradisi yang rutin dilakukan di lingkup pemerintahan. Dapat disimpulkan bahwa halal bi halal merupakan salah satu bentuk kepentingan politik presiden soekarno untuk mencegah perpecahan bangsa.Â
Peran K.H. Abdul Wahab Chasbillah pun tidak berhenti sampai disini. Halal bi halal menjadi inspirasi unik yang mulai diterapkan di kalangan masyarakat indonesia. Terutama pada masyarakat muslim di pulau jawa yang turut melakukan hal yang sama seperti dengan apa yang dicontohkan oleh ulama-ulama nya. Dengan kata lain dapat dikatakan juga bahwa dengan adanya presiden soekarno dan K.H. Abdul Wahab Chasbillah dalam menyelenggarakan Halal bi halal telah berhasil menyentuh seluruh elemen masyarakat. Sehingga dampak nya yang dirasa positif menjadikan halal bi halal sebagai tradisi bangsa indoensia yang bertepatan dengan hari raya idul fitri hingga saat ini. Â
Istilah kata halal bi halal itu sendiri berasal dari akar kata "hala yaa hilu" yang berarti bermakna "singgah", "memecahkan", "melepaskan",  "menguraikan", dan "mengampuni". Sehingga acara halal bi halal dapat pula dimaknai sebagai ajang untuk saling singgah dan menjalin keakraban, memecahkan, dan menguraikan masalah bersama. Melepasa amarah dan kebencian serta saling mengampuni atau memaafkan kesalahan. Halal bi halal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini.
Tak hanya hanya dijadikan sebagai ajang untuk saling maaf-maafan, halal bi halal juga dijadikan sebagai tempat untuk saling silaturahmi menjalin ukhuwah islamiyyah dan mengenal satu sama lain.
"Di hari raya yang suci ini, acara Halal bi halal dalam keluarga besar ini sudah pasti rutin dilaksanakan setiap lebaran, tidak pernah terlewat sekali pun kecuali pada saat masa covid kemarin. Biasanya halal bi halal ini dilaksanakan antara h+2 atau h+3 setelah hari H idul fitri. Tujuan diadakannya halal bi halal ini pun selain untuk jadi ajang saling maaf-maafan, halal bi halal dalam keluarga besar ini juga bertujuan agar tali sialturahmi antara kami tidak terputus begitu saja. Terutama untuk anak anak kecil di keluarga ini, biar mereka tau kalau si A itu masih saudaranya, jadi kalau ketemu di jalan, atau kalau ada butuh apa-apa bisa saling berkomunikasi dengan baik." Tutur mbah suyatmi yang merupakan salah satu sesepuh dalam bani sokaryo.
Setiap hamba memiliki kelemahan dan kesalahan serta kehilafan sehingga acara halal bi halal ini dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk bermaaf-maafan dan menjalin tali silaturahmi antara keluarga besar, untuk menciptakan keharmonisan antar manusia, serta saling memaafkan atas kesalahpahaman dan kesalahan yang mungkin pernah ada dalam.