Dan jika takdir berkata lain ketika akhirnya mereka dipertemukan kembali setelah semua perjalanan dan ujian itu, maka cinta itu tak hanya utuh, tapi juga matang dan penuh arti. Karena dalam cinta, yang paling suci bukanlah saat kita menggenggam erat, melainkan saat kita bisa mencintai dengan ikhlas, bahkan ketika satu-satunya cara mencintai adalah dengan melepaskan.
Pada akhirnya, cinta yang tulus tak pernah benar-benar pergi. Ia hanya diam, menunggu waktu yang tepat untuk kembali atau setidaknya, untuk dikenang dengan tenang. Dan di situlah letak keindahannya ketika cinta tidak lagi bicara tentang 'memiliki', melainkan tentang 'merelakan dengan bahagia'.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI