Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM) serta Sertifikasi Kompetensi Perencana Keuangan Syariah Internasional (RIFA). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cape Verde Lolos ke Piala Dunia: Hiu Biru Afrika dan Cermin Bagi Garuda Nusantara

15 Oktober 2025   07:47 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/artikel/sukacita-cape-verde-lolos-piala-dunia-2026

Bagi Indonesia, kisah ini seharusnya menjadi cermin, bukan sekadar tontonan. Kita punya lautan luas, populasi besar, dan gairah yang tak tertandingi. Tapi tanpa arah yang konsisten, semua itu bisa menjadi ombak yang menghantam diri sendiri. Sepak bola, seperti bangsa, tumbuh dari kesabaran dan kontinuitas, bukan dari euforia sesaat. Sudah saatnya kita berhenti berdebat tentang siapa yang salah, dan mulai bertanya: siapa yang mau bertahan cukup lama untuk membangun dari dasar?

Dari semangat Indonesia Muda yang pernah menyalakan api nasionalisme lewat olahraga, hingga generasi muda hari ini yang tumbuh di era digital, benang merahnya tetap sama --- bahwa sepak bola bukan hanya soal menang, tapi soal menumbuhkan martabat. Jika Cape Verde bisa memahat sejarahnya dari lautan yang sunyi, Indonesia pun bisa menulis kisahnya dari samudra luas Nusantara. Yang dibutuhkan bukan mukjizat, tapi keyakinan yang tak pernah padam meski diterpa badai. Karena bangsa yang mau menutup ombak, pada akhirnya akan menemukan jalannya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun