Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tontonan Ramadan, Menyeimbangkan Kantong dan Konten

16 Maret 2025   11:37 Diperbarui: 18 Maret 2025   16:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://x.com/KompasTV/status/1900924960014487888

Adaptasi ke Era Digital

Dengan pergeseran konsumsi media ke platform digital, stasiun televisi dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk beradaptasi agar tetap relevan, terutama selama Ramadan. Periode ini menawarkan peluang untuk inovasi melalui integrasi konten televisi dengan media digital.

Stasiun-stasiun dapat memanfaatkan media sosial, aplikasi streaming, dan situs web untuk menyajikan konten yang disinkronisasi dengan program televisi mereka, memperluas jangkauan dan meningkatkan interaksi dengan pemirsa yang lebih muda dan teknologi-savvy. Misalnya, siaran langsung tarawih dari Masjid terkenal, atau seri tanya jawab langsung dengan tokoh agama di platform media sosial, dapat menarik audiens yang mencari pengalaman yang lebih interaktif dan pribadi. 

Selain itu, menyediakan konten on-demand seperti rekaman ceramah atau episode program khusus Ramadan memungkinkan pemirsa untuk mengakses tayangan sesuai dengan jadwal mereka sendiri, memberikan fleksibilitas yang tidak bisa ditawarkan oleh televisi konvensional. Dengan memadukan teknologi digital ke dalam strategi penyiaran mereka, stasiun televisi dapat lebih efektif dalam menjangkau dan melayani kebutuhan beragam demografi pemirsa mereka selama bulan suci.

Mengedepankan Kualitas dan Nilai Edukasi

Ramadan, dengan esensinya yang kaya akan refleksi dan spiritualitas, menuntut lebih dari sekadar hiburan semata. Stasiun televisi, sebagai pengaruh kuat dalam kehidupan sosial dan budaya, memiliki kewajiban untuk memanfaatkan bulan ini sebagai kesempatan untuk memperkaya nilai-nilai edukatif dan inspiratif dalam konten mereka. 

Menyajikan program yang mengedepankan kualitas dan nilai edukasi akan tidak hanya memenuhi ekspektasi pemirsa yang mencari konten berbobot di bulan suci, tetapi juga mengukuhkan peran media sebagai pemberi informasi, pendidik, dan inspirator. 

Upaya ini membutuhkan komitmen untuk memprioritaskan integritas konten di atas keuntungan komersial, menegaskan kembali pentingnya peran media dalam membentuk masyarakat yang lebih berwawasan dan beretika. Melalui pendekatan yang bertanggung jawab ini, stasiun televisi dapat membangun kepercayaan dan kesetiaan yang lebih dalam dari pemirsa, memastikan bahwa mereka tidak hanya datang untuk hiburan tetapi juga untuk pembelajaran dan inspirasi yang dapat berdampak jauh melebihi bulan Ramadan itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun