Mohon tunggu...
Galeri Cerita Ani Wijaya
Galeri Cerita Ani Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - The taste of arts and write

Kisah cinta umpama sebuah buku. Kau tetap akan membaca selembar demi selembar meskipun telah tahu akhir ceritanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kunang-kunang

20 Februari 2016   10:52 Diperbarui: 20 Februari 2016   11:46 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lho, kenapa kunang-kunangnya ditangkap? Kan kasihan Kak, mereka juga ingin hidup bebas seperti kita.”

"Saya diancam, Bunda. Sama Eza," cetus Fandi. Disambut tatapan tajam dari temannya itu.

"Anak sholeh tidak boleh mengancam teman. Lebih baik meminta tolong dengan sopan,” ujar bunda lagi.

Lalu Azizah keluar dari kamar. Wajahnya terlihat kembali bersedih.

"Azizah takut kunang-kunangnya mati lagi. Kasihan mereka," tegas Azizah, "Kita lepaskan saja, ya Kak?" pintanya.

Eza dan Fandi saling berpandangan. "Ya sudah tidak apa apa, mau dilepasin dimana?" jawab Eza mantap.

"Di halaman belakang saja yuk," ajak Azizah sambil berlari. Eza dan Fandi mengikutinya.

Mereka bertiga membuka tutup toples. Lalu puluhan kunang-kunang satu demi satu terbang. Terus membumbung menuju langit sampai akhirnya menghilang. Menakjubkan, seakan mempunyai taman bintang di halaman rumah.

Sambil berjanji di dalam hati masing-masing. Untuk selalu menyayangi dan menjaga makhluk ciptaan Allah S.W.T.

###

Penulis memiliki nama pena Ani Wijaya. Seorang ibu dari dua orang putri, Deby Aziza dan Dheara Nurfauzia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun