Pendidikan Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) memiliki peranan penting dalam menumbuhkan kreativitas, kepekaan estetis, serta kemampuan ekspresi diri siswa di sekolah dasar. Salah satu aspek pembelajaran yang menarik dan mudah diterapkan adalah pola dan ritme dalam karya seni rupa, karena mampu melatih ketelitian, imajinasi, serta apresiasi terhadap keindahan visual.Â
Dalam pembelajaran ini, kipas dijadikan media berkarya yang sederhana namun sarat makna. Selain memiliki fungsi praktis sebagai alat penyejuk, kipas juga dapat menjadi sarana mengekspresikan kreativitas siswa melalui penerapan pola dan ritme warna. Melalui kegiatan membuat kipas, siswa dapat memahami prinsip seni rupa seperti keseimbangan, irama, dan harmoni secara nyata.
Sebagai wujud Bhakti Akademisi, mahasiswa Universitas Negeri Semarang mengembangkan produk kreatif berupa media dan panduan pembelajaran seni membuat kipas pola ritme untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar, sekaligus memperkenalkan nilai seni budaya lokal kepada peserta didik.
Produk ini merupakan media pembelajaran seni rupa berbasis praktik langsung, yang memadukan lembar panduan guru dan siswa dengan contoh hasil karya kipas pola ritme.
Media ini disusun agar guru dapat dengan mudah menerapkan kegiatan berkarya di kelas, sementara siswa dapat berkreasi sesuai minat dan daya imajinasi masing-masing.
Kipas dibuat menggunakan bahan sederhana seperti:
Kertas karton atau origami tebal
Stik es krim atau bambu tipis
Pewarna (spidol, pensil warna, cat air)
Pada kipas, siswa diminta menerapkan pola berulang (ritme) seperti bentuk geometris, flora, fauna, atau motif tradisional. Pemilihan warna diatur berdasarkan prinsip kontras dan keselarasan agar karya memiliki nilai estetika tinggi.