Mohon tunggu...
Aisah Indriani
Aisah Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan IPS - FIS - UNJ

Mahasiswi Aktif Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaikan Kepingan Surga, Inilah Keindahan Negeri Dongeng di Dunia Nyata "Switzerland"

22 Juni 2021   21:40 Diperbarui: 13 Juli 2021   15:40 13913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Switzerland Bagaikan di Negeri Dongeng. Credit : flipboard.com

Mungkin negeri yang indah dan menawan hanya terdapat dalam cerita dongeng. Namun, kali ini cerita tersebut dapat direalisasikan dalam wujud yang nyata, yakni terdapat di negara Swiss atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Switzerland. Nama Swiss dibentuk dari kata "Schwyz" yang merupakan nama salah satu kanton di Swiss. Layaknya gambaran dari surga, Swiss dapat memanjakan mata setiap wisatawan yang ingin berkunjung ke sana. Dengan menjajakan keindahan hamparan pegunungan disertai air terjun yang mengalir dan birunya danau membuat negeri dengan ibu kota Bern sangat menakjubkan.

Kependudukan

Luas wilayah Swiss yaitu seluas 41.285 km² dengan jumlah penduduknya mencapai kurang lebih 8.654.622 jiwa. Hal ini menjadikan Swiss sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-6 di kawasan Eropa Barat, tepatnya berada di bawah negara Belgia (sebanyak 11,5 juta jiwa) dan Austria (sebanyak 9 juta jiwa). Sementara itu, Luxembourg (sebanyak 526 ribu jiwa) dan Monaco (sebanyak 39,242 ribu jiwa) menjadi dua negara di bawahnya.

Di lingkup yang lebih luas, Swiss menempati urutan populasi penduduk negara di dunia terbanyak ke-101. Posisi tersebut berada di bawah Serbia (sebanyak 8,7 juta jiwa) dan Israel (sebanyak 8,6 juta jiwa). Sementara itu, dua negara, yakni Togo (sebanyak 8,2 juta jiwa) dan Sierra Leone (sebanyak 7,9 juta jiwa) berposisi di bawah Swiss.

Dalam kesehariannya, Swiss menggunakan empat bahasa resmi, yaitu bahasa Jerman, Perancis, Italia, dan Romande.  Hal tersebut terjadi karena Swiss terdiri dari empat etnis utama, yaitu etnis Jerman, Perancis, Italia dan Romande. Penduduk Swiss mayoritas memeluk agama Katolik Roma (37,3%), Protestan (24,9%), Tidak beragama (23,9%), Agama Kristen lainnya (5,8%), Islam (5,1%), dan Yahudi (0,2%).

Sistem Pemerintahan Swiss

Negara Bagian (Canton) Yang Terdapat di Swiss. Credit : swissvistas.com
Negara Bagian (Canton) Yang Terdapat di Swiss. Credit : swissvistas.com

Secara Administratif, Swiss terbagi menjadi 26 negara bagian yang disebut dengan Kanton (canton). Kanton tersebut menggunakan bahasa yang beragam, yaitu 17 Swiss-Jerman, 4 Swiss-Romande, 1 Italia, 3 Prancis-Jerman, 1 Jerman-Italia-Rumantsch. Di Swiss setiap kanton memiliki kedaulatannya masing-masing. Pada tahun 1848, Swiss menjadi negara tunggal dan mengadopsi konstitusi federal yang sebelumnya masih berbentuk konfederasi dan menyerupai serikat bangsa-bangsa dibandingkan sebuah negara tunggal.

Swiss merupakan negara federal yang menganut demokrasi campuran, yakni perpaduan antara demokrasi langsung (hak inisiatif dan hak referendum) dan tidak langsung (wakil-wakil unit pemerintahan subnasional). Sistem pemerintahan Swiss menganut sistem pemerintahan Republik Federal dengan kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah Presiden. Presiden Swiss dijabat secara bergantian oleh tujuh menteri utama dengan masa jabatan selama satu tahun. Ketujuh menteri utama dipilih oleh Majelis Federal (Federal Assembly).

Perekonomian Swiss

Grafik PDB Per Kapita Swiss Pada Tahun 1980-2020. Credit : ceicdata.com
Grafik PDB Per Kapita Swiss Pada Tahun 1980-2020. Credit : ceicdata.com

Walaupun negara ini terkurung oleh daratan dan tidak memiliki laut, Swiss merupakan salah satu negara maju yang terdapat di kawasan Eropa Barat. Swiss berbatasan langsung dengan Prancis di sebelah barat, Italia di sebelah selatan, Jerman di sebelah utara, serta Austria dan Liechtenstein di sebelah timur.

Pada tahun 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Swiss melonjak sebesar 86,306.772 USD. Rekor tersebut naik dibandingkan pada tahun 2019 yang sebesar 85,001.236 USD. Swiss pernah mencapai PDB tertinggi sebesar 90,811.838 USD pada tahun 2011 dan PDB terendah sebesar 16,954.024 USD pada 1984. Negara yang memiliki mata uang Swiss Franc (CHF) ini juga mempunyai perekonomian yang bersifat modern dengan tenaga kerja yang terdidik, tingkat pengangguran yang sangat rendah, serta perekonomian dan politik ekonomi yang stabil.

Sumber perekonomian utama di Swiss bergerak di sektor produksi. Produk yang dihasilkan biasanya berupa mesin, tekstil, obat-obatan, bahan kimia, dan peralatan pengukuran presisi. Selain itu, bidang industri jasa, seperti asuransi, perbankan, dan pariwisata turut dalam mengembangkan perekonomian Swiss. Beberapa merek yang dihasilkan yaitu Nestlé, Glencore, Novartis, Hoffmann-La Roche, Grup Mercuria Energy dan Adecco,  Zurich Financial Services, Credit Suisse, Barry Callebaut, Swiss Re, The Swatch Group, dan Tetra Pak.

Iklim Swiss

Keberadaan Chamois Yang Semakin Menurun karena Habitat Yang Terganggu dan Perunahan Iklim. Credit : flickr.com
Keberadaan Chamois Yang Semakin Menurun karena Habitat Yang Terganggu dan Perunahan Iklim. Credit : flickr.com

Letak geografis Swiss berada di Benua Eropa dan secara astronomis berada pada 45°– 48° LU dan 5°–11° BT. Letak tersebut membuat Benua Eropa diapit oleh wilayah perairan, seperti laut dan samudra yang ikut serta dalam memengaruhi kondisi iklimnya. Oleh karena itu, Swiss memiliki iklim maritim yang membuatnya memiliki suhu yang sejuk dan sedikit berawan pada saat musim dingin serta hangat pada saat musim panas. Iklim ini juga dijumpai di beberapa wilayah sepanjang pantai barat Benua Eropa, seperti Belanda, Jerman bagian barat, dan Denmark.

Selain itu, Swiss juga memiliki iklim tundra sehingga area di sekitar Pegunungan Alpen memiliki suhu dan salju yang dipengaruhi oleh ketinggian. Adanya perbedaan iklim pada setiap wilayah menyebabkan flora dan fauna tersebut juga berbeda. Pembagian iklim juga membuat ketampakan alam menjadi semakin beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing di tiap wilayah.

Fauna yang menjadi ciri khas Swiss adalah rusa roe, chamois, kambing gunung, hares, rubah, ibex, dan lynx. Sementara itu, masyarakat Swiss sering membudidayakan tanaman obat, seperti Aesculus Hippocastanum, Ginkgo Biloba, Echinacea, Hypericum Perforatum, dan Cynara Scolymus serta budidaya bunga, seperti aster, hawortia, marigold, petunia, dan geranium. Bunga Anggrek phalaenopsis juga sering digunakan sebagai tanaman hias di gereja yang ada di Swiss, seperti gereja St. Lawrence yang dibangun oleh Pangeran Abbot Colestin Gugger pada tahun 1755. Biasanya warga Swiss berkebun dengan menggunakan pot layaknya yang terjadi pada warga Appenzell. Menurutnya, penggunaan pot sangat efektif karena mudah untuk dibongkar pasang. Pemerintah Swiss juga menerapkan harga lahan yang tinggi dan pajak tinggi untuk tanah yang tidak efektif.

Negeri Penuh Dengan Kedamaian

Budaya Pakaian Masyarakat Swiss. Credit : appenzell.com
Budaya Pakaian Masyarakat Swiss. Credit : appenzell.com
Wilayah Swiss sebagian besar terdiri dari pegunungan, salah satunya pegunungan Alpen. Wilayah tersebut banyak dilirik oleh bangsa lain yang berusaha untuk menguasai daerah pegunungan tersebut. Hal ini dikarenakan jalur yang melewati pegunungan Alpen merupakan jalur penting untuk perlintasan dan komunikasi antar kota di wilayah Eropa. Namun, karena kondisi geografis yang cukup sulit membuat wilayah tersebut sulit untuk dikuasai oleh bangsa penjajah. Akibatnya masyarakat Swiss mampu mengembangakan tradisi, kebudayaan dan pemerintahan yang sudah dibentuk. Hal tersebut menyebabkan Swiss memiliki kekhasan sendiri dalam pemerintahan, kebudayaan maupun kehidupan masyarakatnya.

Kehidupan masyarakat Swiss terkenal akan cinta kedamaian yang didorong oleh naluri perikemanusiaan. Tetapi menurut beberapa pihak menganggap bahwa masyarakat Swiss adalah para opportunis yang tidak mempercayai ketulusan manusia, karena mereka menjaga kenetralan dalam perang tanpa pikiran lain kecuali karena keuntungan semata.

Sebagian orang juga berpendapat bahwa Swiss merupakan negara netral abadi. Hal ini dapat dilihat dari sikap Swiss dimulai dari berakhirnya pemerintahan Napoleon yang diakhiri dengan perjanjian Wina. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Swiss telah diakui kenetralannya oleh bangsa-bangsa lain di Eropa. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika terjadi pergolakan di Eropa saat terjadinya Perang Dunia I dan Perang Dunia II. 

Swiss masih mampu untuk menjaga kenetralannya, meskipun saat terjadi Perang Dunia II tekanan yang didapatkan lebih besar dibandingkan perang sebelumnya. Anggapan tersebut diperkuat dalam buku yang berjudul An Outline History of Switzerland from the Origins to the Present day yang menyebutkan bahwa pada Perang Dunia II Swiss mengalami tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan pada Perang Dunia sebelumnya, terutama tekanan dari negara-negara Poros. Hal ini diperburuk pada tahun 1940 saat Perancis telah berhasil dikuasai oleh negara Jerman.

Dengan jatuhnya Perancis membuat Swiss benar-benar terjepit dalam kepungan negara Poros. Setelah peristiwa tersebut, Swiss masih bersifat netral, sehingga membuat Swiss dikenal baik oleh banyak negara dan sejumlah lembaga perdamaian dunia banyak yang mendirikan kantornya disini. Hubungan antar negara di Swiss berjalan dengan baik. Hal ini terlihat bahwa Swiss merupakan negara netral yang tetap memiliki kerjasama dengan dunia Internasional. Swiss merupakan anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB seperti anggota OECD, G-10, ADB, AfDB dan organisasi-organisasi Internasional lainya. Serta terdapat beberapa organisasi internasional yang memiliki markasnya di Swiss.

Keunikan Swiss

Bendera Swiss Yang Merupakan Kebalikan Dari Logo Palang Merah. Credit : pinterest/mirroradvertising
Bendera Swiss Yang Merupakan Kebalikan Dari Logo Palang Merah. Credit : pinterest/mirroradvertising
Negara yang memiliki nama asli Konfederasi Swiss (Switzerland Confederation) menyimpan berbagai keunikan, salah satunya yaitu merupakan tempat kelahiran Palang Merah. Oleh sebab itu, logo pada Palang Merah identik dengan bendera nasional Swiss. Hal ini dipelopori oleh  Perjanjian Jenewa yang menjadi asal mula kiprah Palang Merah Internasional yang didirikan oleh Jean Henri Dunant pada tahun 1863. Pendirian palang merah ini dilatar belakangi oleh pengalaman yang dialami Dunant saat menyaksikan perang di Solferino, Italia pada tahun 1859.

Perang tersebut terjadi antara pasukan Franco-Sardinia dan Austria. Karena minimnya tenaga medis dan perlengkapan penduduk saat terjadi peperangan, membuat banyak korban jiwa  berjatuhan. Sehingga hati nurani Dunant menjadi tergugah, kemudian menulis sebuah buku yang berjudul A Memory of Salferino. Buku tersebut menceritakan mengenai pembentukan organisasi sukarela untuk menolong korban perang dan membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang.

Terowongan Gotthard Base Yang Menghubungi Antara Swiss Dengan Milan di Italia. Credit : citraindonesia.com
Terowongan Gotthard Base Yang Menghubungi Antara Swiss Dengan Milan di Italia. Credit : citraindonesia.com

Keunikan lainnya yaitu masyarakat Swiss lebih menyukai penggunaan transportasi umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi yang biasanya digunakan adalah kereta api. Kereta ini memiliki rute yang beragam dan banyaknya pilihan jadwal kereta yang membuat penumpang tidak perlu berdesak-desakkan walaupun pada saat jam sibuk.

Pemerintah Swiss sangat mendukung penggunaan kereta api ini. Bahkan, mereka membuat terowongan yang menghubungkan antara Eropa utara dan selatan. Terowongan kereta cepat ini menjadi nomor satu di dunia karena memiliki jarak yang panjang setelah menempuh hampir dua puluh tahun dibangun. Fasilitas yang diberikan memberikan kenyamanan bagi penumpangnya dan menawarkan pemandangan sekitar yang tidak bisa dilewatkan.

Land Of Milk And Honey

Land Of Milk and honey merupakan sebutan bagi  Swiss karena disana terdapat susu dan madu yang memiliki kualitas nomor satu di Eropa. Bagi warga Swiss, gandum dan sapi menjadi bagian hidup mereka. Gandum diolah menjadi tepung yang kemudian dijadikan sebagai bahan baku roti, sedangkan sapi dimanfaatkan susu dan dagingnya. Sapi yang paling terkenal yakni jenis Brown Swiss. Sapi tersebut banyak dikembangkan di lereng pegunungan Swiss. Sapi  tersebut memiliki badan yang besar dan lemak berwarna putih sehingga banyak dijadikan untuk produksi daging dan keju. Selain itu, produksi susunya terdapat dalam jumlah besar dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relatif tinggi.

Produksi gandum di Swiss terbilang relatif tinggi. Kota Zurich yang terkenal akan sentra industri dan jasa menjadi produsen gandum tertinggi ketiga di Swiss. Kota lainnya, yakni Bern, Vraud, Fribourg, dan Aargau, juga menghasilkan bit, kentang, barley, oat, jagung dan anggur. Walaupun agribisnis bukan sektor utama pendapatan di Swiss, Swiss dapat menghasilkan 1,1 juta ton gandum per tahun. Hal ini dapat memenuhi 73% kebutuhan pokok warga Swiss. Dalam pengelolaannya, petani gandum disana biasanya menggunakan pesawat terbang untuk menyemprotkan pestisida di lahan seluas kurang lebih 20 ha. Sumber makanan pokok di Swiss adalah Sorghum Vulgare. Tanaman serealia ini bukan hanya memberikan kebutuhan kalori pada manusia, melainkan juga kaya akan vitamin, protein dan mineral.

Referensi :


Dickson. 2021. Profil Negara Swiss (Switzerland). Diakses dari Pengetahuan Umum pada 19 Juni 2021.

Lynch Dustin. 2021. 8 Hewan Untuk Diperhatikan Di Swiss. Diakses di Yourtripagent  pada 19 Juni 2021.

Naufal Ahmad Dzulfarah. 2019. Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Palang Merah Internasional. Diakses di Kompaspada 20 Juni 2021.

Wiguna Imam. 2019. Selintas Pertanian Swiss. Trubus, Depok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun