Mohon tunggu...
Aisah Indriani
Aisah Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan IPS - FIS - UNJ

Mahasiswi Aktif Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaikan Kepingan Surga, Inilah Keindahan Negeri Dongeng di Dunia Nyata "Switzerland"

22 Juni 2021   21:40 Diperbarui: 13 Juli 2021   15:40 13913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Switzerland Bagaikan di Negeri Dongeng. Credit : flipboard.com

Grafik PDB Per Kapita Swiss Pada Tahun 1980-2020. Credit : ceicdata.com
Grafik PDB Per Kapita Swiss Pada Tahun 1980-2020. Credit : ceicdata.com

Walaupun negara ini terkurung oleh daratan dan tidak memiliki laut, Swiss merupakan salah satu negara maju yang terdapat di kawasan Eropa Barat. Swiss berbatasan langsung dengan Prancis di sebelah barat, Italia di sebelah selatan, Jerman di sebelah utara, serta Austria dan Liechtenstein di sebelah timur.

Pada tahun 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Swiss melonjak sebesar 86,306.772 USD. Rekor tersebut naik dibandingkan pada tahun 2019 yang sebesar 85,001.236 USD. Swiss pernah mencapai PDB tertinggi sebesar 90,811.838 USD pada tahun 2011 dan PDB terendah sebesar 16,954.024 USD pada 1984. Negara yang memiliki mata uang Swiss Franc (CHF) ini juga mempunyai perekonomian yang bersifat modern dengan tenaga kerja yang terdidik, tingkat pengangguran yang sangat rendah, serta perekonomian dan politik ekonomi yang stabil.

Sumber perekonomian utama di Swiss bergerak di sektor produksi. Produk yang dihasilkan biasanya berupa mesin, tekstil, obat-obatan, bahan kimia, dan peralatan pengukuran presisi. Selain itu, bidang industri jasa, seperti asuransi, perbankan, dan pariwisata turut dalam mengembangkan perekonomian Swiss. Beberapa merek yang dihasilkan yaitu Nestlé, Glencore, Novartis, Hoffmann-La Roche, Grup Mercuria Energy dan Adecco,  Zurich Financial Services, Credit Suisse, Barry Callebaut, Swiss Re, The Swatch Group, dan Tetra Pak.

Iklim Swiss

Keberadaan Chamois Yang Semakin Menurun karena Habitat Yang Terganggu dan Perunahan Iklim. Credit : flickr.com
Keberadaan Chamois Yang Semakin Menurun karena Habitat Yang Terganggu dan Perunahan Iklim. Credit : flickr.com

Letak geografis Swiss berada di Benua Eropa dan secara astronomis berada pada 45°– 48° LU dan 5°–11° BT. Letak tersebut membuat Benua Eropa diapit oleh wilayah perairan, seperti laut dan samudra yang ikut serta dalam memengaruhi kondisi iklimnya. Oleh karena itu, Swiss memiliki iklim maritim yang membuatnya memiliki suhu yang sejuk dan sedikit berawan pada saat musim dingin serta hangat pada saat musim panas. Iklim ini juga dijumpai di beberapa wilayah sepanjang pantai barat Benua Eropa, seperti Belanda, Jerman bagian barat, dan Denmark.

Selain itu, Swiss juga memiliki iklim tundra sehingga area di sekitar Pegunungan Alpen memiliki suhu dan salju yang dipengaruhi oleh ketinggian. Adanya perbedaan iklim pada setiap wilayah menyebabkan flora dan fauna tersebut juga berbeda. Pembagian iklim juga membuat ketampakan alam menjadi semakin beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing di tiap wilayah.

Fauna yang menjadi ciri khas Swiss adalah rusa roe, chamois, kambing gunung, hares, rubah, ibex, dan lynx. Sementara itu, masyarakat Swiss sering membudidayakan tanaman obat, seperti Aesculus Hippocastanum, Ginkgo Biloba, Echinacea, Hypericum Perforatum, dan Cynara Scolymus serta budidaya bunga, seperti aster, hawortia, marigold, petunia, dan geranium. Bunga Anggrek phalaenopsis juga sering digunakan sebagai tanaman hias di gereja yang ada di Swiss, seperti gereja St. Lawrence yang dibangun oleh Pangeran Abbot Colestin Gugger pada tahun 1755. Biasanya warga Swiss berkebun dengan menggunakan pot layaknya yang terjadi pada warga Appenzell. Menurutnya, penggunaan pot sangat efektif karena mudah untuk dibongkar pasang. Pemerintah Swiss juga menerapkan harga lahan yang tinggi dan pajak tinggi untuk tanah yang tidak efektif.

Negeri Penuh Dengan Kedamaian

Budaya Pakaian Masyarakat Swiss. Credit : appenzell.com
Budaya Pakaian Masyarakat Swiss. Credit : appenzell.com
Wilayah Swiss sebagian besar terdiri dari pegunungan, salah satunya pegunungan Alpen. Wilayah tersebut banyak dilirik oleh bangsa lain yang berusaha untuk menguasai daerah pegunungan tersebut. Hal ini dikarenakan jalur yang melewati pegunungan Alpen merupakan jalur penting untuk perlintasan dan komunikasi antar kota di wilayah Eropa. Namun, karena kondisi geografis yang cukup sulit membuat wilayah tersebut sulit untuk dikuasai oleh bangsa penjajah. Akibatnya masyarakat Swiss mampu mengembangakan tradisi, kebudayaan dan pemerintahan yang sudah dibentuk. Hal tersebut menyebabkan Swiss memiliki kekhasan sendiri dalam pemerintahan, kebudayaan maupun kehidupan masyarakatnya.

Kehidupan masyarakat Swiss terkenal akan cinta kedamaian yang didorong oleh naluri perikemanusiaan. Tetapi menurut beberapa pihak menganggap bahwa masyarakat Swiss adalah para opportunis yang tidak mempercayai ketulusan manusia, karena mereka menjaga kenetralan dalam perang tanpa pikiran lain kecuali karena keuntungan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun