Musim panas mulai bertamu ke negara yang terbentang di garis katulistiwa ini. Bulan Agustus, ya, tahun 2019 ini musim kemarau sudah mulai singgah.
Cuaca yang panas pada siang hari, dan dingin pada malam hari, sudah cukup menandakan bahwa ini musim kemarau. Ditambah lagi langit yang kian membiru tanpa dihiasi awan, serta rintik hujan kian dirindukan.
Kalau sudah musim kemarau seperti ini, ada beberapa hal yang mesti diwaspadai oleh masyarakat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Satu di antaranya yaitu musibah kebakaran.
Para anggota pemadam kebakaran mulai berjaga untuk antisipasi pengamanan terjadinya kebakaran.Â
Banjarmasin sendiri sudah pernah menyabet atau memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pemadam kebakaran terbanyak pada tahun 2015.Â
Tak hayal, jumlah unit pemadam kebakaran yang ada di Banjarmasin dan terdaftar di pemerintah daerah setempat sudah hampir 500 unit, belum yang diluaran dan belum terdaftar. Hal ini karena maraknya terjadi kebakaran di Kota Banjarmasin. Bahkan hampir di setiap gang atau komplek memiliki unit pemadam kebakaran.
Kemungkinan jumlah kru atau petugas pemadam kebakaran di Banjarmasin ini berjumlah lebih dari 500 orang pemadam kebakaran, bisa jadi hampir 1000 orang petugas, terdiri dari Barisan Pemadam Kebarakan (BPK) dan Penanggulangan Musibah Kebakaran (PMK). Mereka merupakan pemadam kebakaran swasta.
Para pemadam tersebut ada yang bermodalkan mesin pompa air dan mobil bak terbuka, ada yang memiliki tank pemadam, bahkan ada yang hanya memiliki roda dua saja sebagai unit pemadam kebakaran.
Tak Hanya Memadamkan Kebakaran Rumah
Selain memadamkan kebakaran di perkotaan, para pemadam swasta ini juga tak jarang memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Mantap kan mereka.
Kalau sudah musim karhutla, udara di Banjarmasin mungkin akan berkabut, kabut asap.
