Mohon tunggu...
Aisyah Ramadhani
Aisyah Ramadhani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Psikologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Kita Punya Siapa?

14 Juli 2019   22:26 Diperbarui: 14 Juli 2019   22:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

3. Terlalu sering mengalah. Seberapa sering kalian merasa bisa mengalahkan seseorang atau bisa memenangkan sesuatu tetapi kalian memilih mundur karena tidak enak atau karena merasa itu bukan hal yang diinginkan orang lain?

4. Tidak bahagia. Ini adalah dampak terekstrim dari menyerahkan hidup pada faktor luar. Kita hidup dari sudut pandang di luar diri kita, yang bahkan mungkin pada kenyataannya tidak sejalan dengan yang kita pikirkan hal ini karena persepsi/interpretasi kita terhadap input dari luar, yang membuat kita menjalani hidup dengan cara yang dianggap benar oleh orang lain, dan yang paling sulit ketika kita berusaha memenuhi harapan dan kebahagiaan orang lain.

Apa yang harus kita mulai lakukan?

1.Berkaca. Secara harfiah maupun secara kiasan. Lihat diri kalian di cermin dan beri diri kalian sedikit (atau banyak) apresiasi dan pesan-pesan positif, Carl Rogers menyebut ini dengan penghargaan diri yang postif/pengalaman menghargai diri sendiri, yang merupakan syarat utama untuk bisa menerima penghargaan diri dari orang lain (dalam Feist, 2017). 

Dengan begitu kalian akan terbiasa menerima apresiasi dari orang lain dan menyadari potensi diri kalian. Berkaca pada diri kalian sebelum kalian melihat pada orang lain, ingat-ingat kembali kenapa kalian bisa ada di posisi tertentu, siapa yang membawa kalian kesana kalau bukan kaki kalian sendiri? Mulailah dari diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain.

2.Jujur pada diri sendiri. Setelah kita berkaca dan menyadari beberapa hal, dan kalau benar kalian berbuat salah, membuat keputusan yang buruk, ya akui saja. Kalau kalian baru membelanjakan hampir semua uang kalian di awal bulan dan kalian menyesal, akui saja, tidak perlu membuat 

Rasionalisasi/menciptakan alasan-alasan yang positif untuk mengurangi rasa cemas dan untuk menghindari ego terluka (ini juga termasuk dalam mekanisme pertahanan diri) (Hapsari, 2017). Kalau kalian tidak suka dengan posisi kalian sekarang, akui saja. 

Meskipun untuk beberapa hal kalian tidak bisa berkata terlalu jujur pada orang lain, ingat, bahwa kalian selalu bisa berkata jujur pada diri kalian sendiri.

3.Mencoba lebih mengenal diri sendiri. Hal yang paling mudah untuk mengenal diri sendiri adalah dengan menulis ulang semua perasaan kalian pada setiap hal yang kalian lakukan, hal ini harus dilakukan dengan sejujur mungkin. 

Dengan begitu kalian akan mengerti apa yang membuat kalian merasakan suatu perasaan tertentu. Tuliskan hal-hal yang perlu diperbaiki dari diri kalian sendiri dan tahap-tahap untuk mengubah hal tersebut. 

Tuliskan hal-hal yang membuat kalian bersyukur. Dan tuliskan pula apa yang kalian mau, harapan kalian, bagaimana kalian ingin mencapainya, serta hasil apa yang kalian harapkan, semuanya harus berdasarkan lubuk hati kalian yang terdalam, bukan karena mengharap pengakuan atau apresiasi dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun