Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Memilukan! Kepala Bayi Tertinggal Saat Persalinan, Ini Alasan Ibu Ingin Melahirkan Normal

15 Maret 2024   13:42 Diperbarui: 16 Maret 2024   12:10 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu menggendong bayi I sumber: pexels.com/Laura Garcia

Cukup kaget saya membaca berita beberapa hari ini, terfokus pada salah satu berita mengenai seorang ibu yang melahirkan bayi dengan kondisi kepala bayi tertinggal di rahim ibu. Kasus ini terjadi pada seorang ibu yang berasal dari Desa Pangpajung, Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Tepatnya pada 4 Maret 2024, ibu tersebut melahirkan seorang bayi dalam keadaan kepala terpisah dengan badannya di Puskesmas Kedungdung, Kecamatan Modung, dibantu oleh tenaga kesehatan.

Awalnya, saya sempat mengira kejadian tersebut merupakan malpraktik. Ternyata, dari penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Nur Hotiba, pada konferensi pers dalam berita Kompas.com (13/03/2024), ibu tersebut datang ke Puskesmas Kedungdung saat kondisi pembukaan empat di usia kandungan delapan bulan.

Jelas Nur Hotiba, bayi lahir dalam kondisi meninggal. Bahkan sudah meninggal dunia sekitar 7 sampai 10 hari sebelumnya karena keracunan kehamilan. Kondisi bayi setelah diautopsi sudah mengalami pembusukan, sehingga rentan dan mengakibatkan kepala terputus.

Dari berita yang saya baca, ibu tersebut sebenarnya dirujuk melakukan operasi caesar karena kondisi bayi sungsang sebelumnya. Namun, ia tak kunjung datang kembali, setelah usia kehamilan makin tua, baru datang ke puskesmas meminta surat rujukan.


Hal ini tentu menjadi perbincangan publik, apalagi pernyataan sang ibu yang membuat publik awalnya mengira dipaksa melahirkan normal padahal kondisi bayi sungsang. Saya mencoba mencari informasi lain, kemudian mendapatkan fakta bahwa ada yang namanya stillbirth (bayi lahir mati).

siloamhospitals.com (12/12/2023) mengatakan bahwa stillbirth merupakan kondisi bayi meninggal di dalam kandungan saat usia kandungan lebih dari 20 minggu. Beberapa kasus kecil menjelaskan, stillbirth bisa terjadi saat proses persalinan berlangsung. Penyebabnya bisa karena gangguan plasenta, ibu menderita penyakit tertentu, janin terlilit tali pusar, dan sebagainya.

Semakin banyak penjelasan yang saya cari, justru menguatkan kenyataan bahwa dalam kasus tersebut bayi mengalami stillbirth (bayi lahir mati) dengan kondisi sungsang dan ibu mengalami keracunan kehamilan. Kita mengetahui, usia kandungan semakin tua, air ketuban semakin keruh berwarna hijau, dampaknya sangat tidak baik untuk bayi.

Ini fakta, masih banyak ibu di Indonesia yang tidak menghendaki persalinan caesar. Menginginkan persalinan normal dengan keadaan yang tidak memungkinkan. Apa sih alasan banyak ibu ingin melahirkan normal? Simak yuk!

Alasan ibu ingin melahirkan normal

Persalinan caesar sekarang bukan sesuatu yang tabu, banyak ibu yang melahirkan caesar di Indonesia dikarenakan kondisi medis, atau memang memilih melahirkan caesar. Namun, masih banyak juga ibu yang masih berkeinginan kuat untuk melahirkan normal.

Inilah beberapa alasan yang menjadi pertimbangan ibu ingin melahirkan normal:

Pertama, biaya persalinan normal lebih murah. Soal biaya selalu jadi alasan pertama. Biaya persalinan normal jauh lebih murah daripada persalinan caesar. Kisaran biaya persalinan caesar tanpa asuransi atau BPJS sekitar belasan hingga puluhan juta rupiah.

Saya pernah berdialog dengan salah satu ibu muda yang melakukan persalinan caesar, ibu muda itu mengatakan biaya yang ditanggung cukup besar mencapai 14 juta rupiah. Itu saja persalinan dilakukan di rumah sakit desanya, bukan daerah perkotaan. Biaya yang cukup mahal menurut saya pribadi.

Sedangkan saya ingat betul, biaya persalinan normal sejak anak pertama sampai anak kedua saya hanya berkisar 1 juta hingga tiga juta rupiah saja di klinik bidan. Tergantung kasus, juga keadaan ibu dan bayi pada saat persalinan normal.

Biasanya, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan sehingga menambah biaya. Dengan alasan ini, bagaimana ibu tidak ingin mengusahakan melahirkan normal?

Kedua, waktu pemulihan lebih cepat. Siapa yang tidak ingin melahirkan normal? Hampir sebagian besar ibu pasti berkehendak ingin persalinan normal. Bagi ibu-ibu yang memiliki kesibukan super padat, dan cuti melahirkan yang singkat, tentu persalinan normal lebih efektif.

Pemulihan persalinan normal memang lebih cepat, saya menginap di klinik hanya satu hari. Pemulihan di rumah paling lama seminggu, kondisi itu juga sudah bisa beraktivitas biasa. Walau masih belum bisa angkat berat, tetapi saya sudah bisa berjalan, menggendong bayi, dan beraktivitas di rumah sejak hari kedua pasca melahirkan.

Untuk persalinan caesar, pemulihan umumnya 6-8 minggu. Kondisi ini, tetap melihat jahitan di perut, beraktivitas pun rasanya sulit. Harus berhati-hati pula menggendong bayi, salah sedikit, bisa terkena jahitan yang belum kering.

Ketiga, anggapan keliru tentang persalinan caesar. Masyarakat umum masih menganggap persalinan caesar sebagai sesuatu yang kurang baik. Banyak yang menganggap kalau melahirkan dengan caesar itu belum menjadi ibu sesungguhnya karena tidak merasakan perjuangan melahirkan normal.

Padahal, mau kamu melakukan persalinan dengan cara caesar atau normal, kamu tetaplah seorang ibu. Kamu tetap yang mengandung anak selama sembilan bulan, kamu tetap yang melahirkan anakmu, dan kamu tetap bisa memberikan ASI eksklusif pada bayimu.

Sangat baik apabila kamu bisa melahirkan normal. Ini idaman para ibu, dan saya berhasil melahirkan secara normal pada kedua anak saya.

Hanya saja, persalinan caesar juga tidak salah, jika memang dokter sudah menyarankan persalinan caesar karena kondisi darurat atau posisi bayi yang sulit dilahirkan secara normal.

Kenapa tidak? Support pasangan dan keluarga, juga sangat dibutuhkan. Mendukung keputusan yang tepat untuk ibu dan bayi merupakan hal yang harus dilakukan.

Kondisi medis mewajibkan persalinan caesar

Yang sangat harus kamu perhatikan, ada beberapa kondisi medis yang menyebabkan dokter menyarankan persalinan caesar. Menurut Alodokter (05/12/2022), berikut kondisi medis yang mewajibkan ibu harus melakukan persalinan caesar.

Pertama, persalinan normal tidak berjalan dengan baik atau terjadi pendarahan hebat. Kedua, infeksi yang diderita ibu. Ketiga, tekanan darah meningkat, dan terdapat protein dalam urine atau preeklamsia. Keempat, posisi plasenta yang terlalu turun. Kelima, kehamilan kembar. Keenam, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya.

Selain kondisi ibu, dokter juga memperhatikan kondisi janin. Seperti kondisi janin yang terhambat pertumbuhannya, detak jantung janin yang tidak normal, posisi bayi sungsang, kepala janin terlalu besar, atau terlilit tali pusar.

Semua kondisi ini sudah dianalisa dokter terlebih dahulu, sebelum menyarankan kamu untuk melakukan operasi caesar. Sehingga, jika dokter telah mewanti-wanti untuk melakukan persalinan caesar, mungkin itu yang terbaik demi kelancaran persalinan, juga kesehatan ibu dan bayi.

Pada kehamilan pertama saya mengalami ketuban merembes. Sudah diberitahukan bidan, apabila tidak ada peningkatan pembukaan, maka saya akan dirujuk ke rumah sakit karena khawatir dengan kondisi bayi. Sangat bersyukur, pembukaan terus naik dan saya bisa melahirkan normal.

Tidak masalah untuk mengusahakan persalinan normal, saya pun melakukan hal tersebut. Menjaga kesehatan diri, menjaga kesehatan janin pada saat hamil, memikirkan yang baik-baik agar bisa menjalani persalinan normal.

Jika persalinan normal sudah diusahakan, dan tidak bisa kamu lakukan karena kondisi darurat atau kondisi medis yang justru membahayakan bayi. Maka, ikhlaskan, itu solusinya. Jalani persalinan caesar sesuai saran dokter. Apapun cara melahirkannya, yang terbaik adalah keselamatan ibu dan bayi.

Untuk menjadi ibu tidak harus melahirkan normal, sifat keibuan yang kamu miliki yang membuatmu menjadi ibu sesungguhnya. Memberikan kasih sayang berlimpah pada anak, memberikan perhatian, mendidik, dan menjadi teladan baik bagi anak itulah ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun