Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cara Sederhana Pemanfaatan Energi, Rumah Terang Banjir Cepatlah Surut!

14 Januari 2024   12:44 Diperbarui: 14 Januari 2024   12:49 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemanfaatan energi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan I sumber: pexels.com/Greta Hoffman

Rumah ini mungkin agak unik, suami tidak suka terlalu banyak ruangan dalam rumah, ruangan terlihat begitu luas tanpa sekat. Memang keluarga sering berkumpul di sini, sehingga lebih nyaman rumah dengan ruang kosong yang lebar.

Padahal, rumah kami tidak besar, itu pun dipangkas halaman depan dan belakang rumah. Yang jelas, dengan ruangan tanpa sekat, dan pencahayaan yang maksimal, membuat rumah lebih terang. Kami berusaha memanfaatkan energi matahari sebanyak mungkin, agar tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari.

Menanam pohon buah, manfaat berkali lipat

Menanam pohon buah di halaman belakang rumah I sumber: dokumentasi pribadi
Menanam pohon buah di halaman belakang rumah I sumber: dokumentasi pribadi

Siapa yang pernah tinggal di daerah Jakarta Utara? Orang lama yang tinggal di Jakarta Utara, pasti sudah terbiasa dengan banjir tahunan. Khususnya daerah Kelapa Gading yang dulunya merupakan rawa. Saya sendiri tinggal di Jakarta Utara sejak menikah tahun 2019.

Saya ingat betul, 1 Februari 2020, kami mengadakan acara tujuh bulanan sebelum kelahiran anak pertama. Waktu itu saya masih tinggal bersama mertua dan kakak. Pagi saat bangun tidur, saya terkejut karena camilan yang saya simpan untuk disantap pagi hari, sudah basah terendam air.

Camilan itu hanyut terbawa air, banjir masuk ke dalam rumah dengan tinggi mencapai 30 cm. Sejak itu, saya dan suami merencanakan apabila rumah dibangun nanti, jarak lantai harus lebih tinggi dari jalan.

Tadinya rumah kami merupakan tanah kosong yang ditanami banyak pohon buah seperti jambu, mangga, juga beberapa tanaman hias. Selain itu, menjadi tempat yang membantu penyerapan air lebih cepat saat banjir datang. Oleh karena itu, ketika kami memutuskan membangun rumah, kami sengaja menyisakan sedikit ruang untuk halaman depan dan belakang rumah.

Kami cukup bersedih, pohon mangga yang lama tidak berbuah, bahkan daunnya berguguran seperti sedang sakit. Sejak dulu suami suka menanam pohon, di rumah sekitar satu tahun ini, suami mulai kembali menanam pohon buah mangga, alpukat, dan durian.

Mengapa memilih menanam pohon buah? Bukannya lebih indah kalau rumah dengan banyak tanaman hias? Jangan salah, pohon buah memiliki manfaat berkali lipat, lho!

Saya sudah menikmati manisnya buah mangga yang masih kami pertahankan sekarang di halaman depan rumah. Semakin besar pohon, rumah juga makin adem dan indah kok. Hal yang paling utama, pohon mampu menyerap air, sehingga mengurangi kemungkinan banjir di jalanan sekitar rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun