Mohon tunggu...
Ainur Cahyati
Ainur Cahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidaklah suatu ilmu itu masuk kepada orang orang suka bermaksiat, karena ilmu akan masuk pada seseorang yang suci/ menyucikan dirinya (Tazkiyatul Nufus).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Multikulturalisme

29 November 2021   19:58 Diperbarui: 29 November 2021   20:03 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang terdapat dalam tafsir Al-Misbah yang menjelaskan bahwa, sesungguhnya Allah Swt. Menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan ini adalah pengantar untuk menegaskan bahwa di sisi Allah derajat manusia itu sama. Tidak ada yang membedakan antara golongan satu dengan yang lain. Allah menjadikah seseorang bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan berkubu-kubu. Dalam hal itu yang membadakannya adalah sebuah ketaqwaan kepada Allah. Maka dari hal tersebut, seharusnya untuk berlomba-lomba untuk meningkatkan ketaqwaan.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya keberagaman ini, suatu perbedaan dapat membuat suatu kedekatan antar sesama, bukan malah membuat hal yang sebaliknya atau membuat suatu permasalahan atau diskriminasi.\

4. Tujuan Pendidikan Multikultural

Adapun penjelasan mengenai tujuan pendidikan multicultural sebagai berikut:

  • Membangun wawasan atau cara pandang dalam pemahaman konsep pendidikan multicultural yang komprehensif oleh para pengambil kebijakan pendidikan dan praktisi pendidikan, sehingga pembangunan pendidikan tidak hanya ditujukan untuk menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan professional peserta didik dalam disiplin ilmu, tetapi juga pada tingkat sekaligus melakukan transformasi dan penanaman nilai-nilai pluralism, humanism, dan demokratis kepada peserta didik.
  •  Selain keterampilan teknis dan kehalian, siswa miliki kepribadian yang kuat untuk selalu demokratis, pluralistic dan manusiawi, sehingga selain kemampuan akademik, hasil pendidikan yang diharapkan memiliki kompentensi keilmuan, dan juga memiliki kewajiban untuk menjaga nilai kemanusiaan, menghormati perbedaan dan selalu berusaha untuk mendukung demokrasi dan keadilan untuk diri sendiri dan orang lain.

Dengan pendekatan multikulturalisme ini yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar toleransi, kasih sayang, empati, dan solidaritas sosial, diharapkan dapat mendukung terhadap perdamaian dan upaya pencegahan dan penanggulangan konflik etnis, konflik agama, radikalisme agama, dan integrasi bangsa. Pendidikan multikulturalisme ini bukan tentang menciptakan kesatuan pandangan, melainkan tentang membentuk kesadaran diri akan perlunya pluralitas. Yang menyadari kekurangan dibalik kelebihan baik diri sendiri ataupun yang lain. Dari hal ini dapat tumbuh sikap proses interaksi potensi antara diri sendiri dan orang lain. Dengan hal ini dapat terwujud kehidupan yang adil, damai dan sejahtera.

5. Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural 

Pendidikan Islam dengan berwawasan multikulturalisme dengan ideal islam Shalih li kulli zaman dilaksanakan dalam rangka mewujudkan cita-cita agama Islam. Dengan penilaian positif dan krits terhadap perkembangan dan kebutuhan zaman. Dalam hal ini sesuai dengan zaman sekarang yang kering akbiat penetrasi global,Islam sebagai agama yang sesuai dengan keadaan dan kondisi dengan mencapai bentuk dan aspek kemanusiaan secara utuh fisik dan mental .( Barizi, 2011: 106).

Pendidikan agama berwawasan multicultural ini datang untuk memberikan kekuatan spiritual sebagai sarana untuk keutuhan dan hubungan sosial dan memberikan kedamaian dan perdamaian dalam situasi konflik.

konflik antar agama bisa diredam seperti mampu menghadirkan pendidikan agama berwawasan multiculturalism. Dikarenakan dalam pendidikan agama ini bersifat :

  • Belajar hidup walaupun dalam perbedaan
  • Rasa saling percaya
  • Saling memahami
  • Saling menghargai
  • Berfikir terbuka
  • Apresiasi dan interpendensi
  • Resolusi konflik dan rekonsiliasi nirkekerasan.

6. Hubungan Islam dan Pendidikan Multikultural 

Melalui agama dan pendidikan multicultural ini sebagai agama islam yang memiliki misi rahmatan lil alamin agar dapat terealisasikan serta dapat berjalan dengan harmonis di dalam kehidupan masyarakat yang multicultural dan majemuk, berikut beberapa misi  islam yang inklusif, pluralis, multikulturalis, dan humanis dapat diartikan dengan :

  • Memiliki pemahaman dan dan dapat menerima pendapat yang mempunyai dalam ranah ketuhanan dan kemanusiaan.
  • Dapat menerima dengan adanya keragaman ekspresi budaya yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan keindahan.
  • Menjunjung tinggi pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, sepreti halnya dapat menghormati hak asasi orang lain, peduli terhadap orang lain, saling menyayangi, membuat kedamaian, dan peduli kepada yang lainnya yang berbeda suku dan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun