Kenapa Pink dan Hijau Jadi Simbol dari Perlawanan Rakyat?

Kalau dilihat-lihat banyak juga ya konten dari media-media yang berubah jadi warna pink dan hijau? Begitupun masyarakat di social media saat ini udah pada pakai warna tersebut di display picture mereka!

Suara rakyat yang menggema di depan gedung DPR saat ini melahirkan dua warna yang tiba-tiba menjadi sorotan: pink dan hijau. Bukan sekadar tren visual di media sosial, keduanya kini menjelma simbol perlawanan, harapan, sekaligus identitas baru dari gerakan rakyat yang menuntut perubahan.

1. Brave Pink: Keberanian yang Lahir dari Kasih Sayang

Semuanya bermula dari sebuah momen yang viral: sosok seorang ibu berjilbab pink berdiri dan berani melawan sambil mengibarkan bendera Merah Putih di hadapan aparat. Pink, yang biasanya lekat dengan kelembutan dan cinta, kini menjadi lambang keteguhan hati, keberanian sipil, dan kasih sayang seorang ibu kepada bangsa yang ingin ia jaga.
Dari sanalah lahir istilah "Brave Pink", sebuah simbol bahwa perjuangan rakyat tidak hanya tentang amarah, tapi juga tentang cinta yang rela berkorban.

2. Hero Green: Harapan dari Rakyat Kecil

Hijau merujuk pada jaket ojol, berakar dari tragedi yang menimpa almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas tragis saat melewati area demo. Peristiwa itu menimbulkan gelombang solidaritas yang luas. Hijau, yang identik dengan alam yang damai berubah menjadi simbol harapan, pertumbuhan, dan kepedulian terhadap rakyat kecil yang sering kali terpinggirkan.
Dari sanalah lahir istilah "Hero Green", penghormatan sekaligus sebagai pengingat bahwa perjuangan rakyat adalah tentang nyawa, tentang manusia yang ingin hidup lebih layak.

Saat keduanya dipadukan, pink dan hijau menghadirkan harmoni visual yang kuat. Sudah mulai banyak netizen menyerukan simbol perlawanan ini dengan mengganti foto profil nuansa dari dua warna tersebut.  Solidaritas dibangun secara digital atas gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat. Pink melambangkan cinta dan keberanian, sementara hijau menandai harapan dan kehidupan baru. Bersama-sama, keduanya menjadi pesan simbolis bahwa perjuangan rakyat bukan hanya teriakan di jalan, tapi juga narasi panjang tentang cinta, luka, dan harapan akan perubahan.