Mohon tunggu...
Ainun Athiyah
Ainun Athiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Halo, Namaku Ainun Athiyah biasa dipanggil Ainun, hobiku adalah menulis dan membaca puisi aku tertarik untuk menulis berbagai artikel di kompasiana ini semoga tulisanku bisa bermanfaat untuk kalian semua yang membacanya. Happy Reading Everyone..! Salam Literasi...!

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Digital Library Jadi Solusi Penumbuhan Budaya Literasi di Kalangan Masyarakat Umum

28 Mei 2022   19:53 Diperbarui: 28 Mei 2022   20:14 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Budaya literasi merupakan cara melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti oleh proses seperti membaca dan menulis yang nantinya pada akhir proses akan menghasilkan sebuah karya. Tingkat literasi masyarakat memiliki hubungan yang vertikal terhadap kualitas suatu masyarakat itu sendiri. Tingginya minat membaca buku setiap orang berpengaruh pada wawasan, perilaku, dan mental, masyarakat Indonesia termasuk kedalam masyarakat dengan tingkat literasi yang masih tergolong rendah permasalahan ini harus mendapat perhatian karena dapat membentuk generasi pemalas dan dekat dengan kebodohan jika terus diabaikan. Menumbuhkan budaya membaca dikalangan masyarakat umum juga tidak semudah membalikkan telapak tangan, serta tidak mudah ditumbuhkan di zaman sekarang yang serba canggih akan kemajuan teknologi yang membuat ketertarikan masyarakat ini, lebih kepada media digital daripada buku fisik.

waktu mereka juga lebih banyak dihabiskan untuk menonton televisi dibandingkan untuk membaca hal ini disebabkan karena beberapa faktor bukan hanya masalah kualitas suatu bacaan pada buku saja akan tetapi dari faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi seperti pada masyarakat di kota, mereka sulit dikembangkan budaya literasinya karena maraknya serbuan media informasi dan hiburan elektronik. Sedangkan masyarakat di desa umumnya mereka sulit dikembangkan budaya literasinya karena rata-rata masyarakat dan generasi mudanya lebih suka keluyuran bermain, berpetualang, bahkan banyak dijumpai yang lebih suka ngerumpi dengan tetangganya daripada membaca. Kegiatan membaca sebenarnya termasuk bentuk kebudayaan oleh sebab itu mengubah masyarakat yang enggan membaca menjadi masyarakat baca/reading society diperlukan adanya perubahan budaya (Tilaar, 1999)

Di era digital segala informasi tidak hanya terdapat dalam media cetak saja tapi juga terdapat pada media online seperti e-book, berita online, aplikasi pendukung literasi seperti aplikasi digital library. Perpustakaan menjadi salah satu institusi pelayanan publik dan media literasi yang memiliki peran strategis dalam mencerdaskan masyarakat, apalagi di era yang serba teknologi saat ini inovasi digital library menjadi salah satu alternatif yang mampu mengatasi tingkat budaya literasi yang rendah, digital library sendiri mempunyai banyak sisi keunggulan diantaranya bahan pustaka atau bahan informasinya lebih beragam adi tidak hanya buku saja tetapi juga ada majalah, koran, hingga al-quran online disediakan, lalu fleksibel dapat diakses dimana saja tidak terbatas oleh waktu, tempat, bahasa, dan budaya, lebih ekonomis karena dapat mengurangi biaya cetak dan biaya pemeliharaan, juga memudahkan dalam proses sharing informasi atau distribusi buku. Nantinya masyarakat umum yang mager untuk datang mencari dan membaca informasi bisa langsung mengakses nya dirumah saja, bahkan sambil rebahan pun bisa meminjam buku, mengembalikan buku, mendengarkan audio recorder dari pustakawan, tidak sampai situ saja, kini inovasi dari digital library semakin menarik adanya layanan baru seperti layanan "Dengarkan Aku" yang bisa jadi usulan inovasi menarik untuk digital library kedepannya agar lebih menarik minat masyarakat yang mana layanan ini dapat menampilkan informasi seperti berita, atau informasi yang ada di buku via suara jadi dapat membantu para orang tua yang sudah lansia, atau mengalami rabun tetap dapat aktif berliterasi melalui mendengarkan voice record dari pustakawan, kemudian ada layanan hiburan "Play With Me" yang mana nanti di sebuah sistem digital library ada sub menu hiburan yang isinya banyak pilihan games yang mengedukasi masyarakat yang dikemas sangat menarik seperti tebak gambar, puzzle box, TTS, bahkan game educational khusus anak-anak juga dapat disediakan nantinya. Hal ini sangat menarik minat literasi di masyarakat bukan! yang nantinya hadiahnya berupa paket data, pulsa, voucher diskon pembelian buku, voucher perpanjangan masa aktif peminjaman buku dan lain sebagainya.

Tersedianya Digital Library di era saat ini dengan berbagai fasilitas buku-buku digital, fasilitas layanan yang menyenangkan seperti layanan audio record, layanan hiburan yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum, maka budaya literasi akan tumbuh dengan sendirinya. Pada akhirnya akan tercipta sebuah kondisi masyarakat yang menjadikan buku sebagai kebutuhan pokok dalam memenuhi kebutuhan informasi setiap harinya. Dengan demikian membaca dan menulis bukanlah suatu paksaan. Jika literasi sudah membudaya dan menjadi gaya hidup, maka masyarakat Indonesia menjadi masyarakat pembelajar yang haus akan informasi dan pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun