Mohon tunggu...
Ain Saga
Ain Saga Mohon Tunggu... -

bekerja di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seandainya

27 Januari 2014   06:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Seandainya
Written: Ain saga

Seandainya, kemarin bukanlah cuka
Yang kauberikan ke bibirku
Mungkin senyumku akan masih bersamamu
Melerai pagi dengan sejuta cerita

Andai kemarin tak kaupatahkan sayapku
Mungkin puncak Semeru telah kujejak penuh syahdu

Andai tiada ada kaubekukan darahku,
Mungkin pagi ini beribu kata kusimpan dalam namamu.

Tapi kau bukanlah algojo yang kubiarkan merejam citacitaku
Kau bukan seseorang yang punya satu juta arti untukku
Bila kau melukaiku, takkan segan, kuputuskan kamu

Tak peduli, perihku menodai kekatamu
Tak peduli, kau menghela napasmu untukku
Tak sadarkah, sesuatu mencabik rima jalanku
Tak sadarkah, lembutku mati di ulah kasarmu

Kini, hitam putih tapak terhapus olehmu
biar angin yang bicara
dan waktu yang berkata

"Selamat Tinggal"

Jakarta, 270114

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun