selang beberapa hari , Jono sungguhan melamar, Â Raras menerima dengan senyum bahagia. Karim ikut tertawa, memeluk sahabatnya, meski dadanya perih. Dalam hati ia menyesal: andai saja tak pakewuh, ia bisa lebih dulu mengungkapkan perasaan.
Senja desa itu memberi pelajaran, kadang yang kalah bukan karena tak mampu, tapi karena tak berani berkata jujur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!