Nasi Liwet Bu Sri Pasar Gede Solo

Nasi Liwet, makanan daerah ini sepertinya sudah sangat familiar pada sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat Jawa. Di daerah saya sendiri, yaitu di Bogor, Nasi Liwet sering menjadi menu ketika acara kumpul-kumpul, contohnya seperti kumpul ketika malam tahun baru ataupun malam 17 Agustus bersama tetangga ataupun teman-teman. Nasi Liwet sendiri merupakan nasi yang dimasak dengan santan dengan cara dikukus dengan di dalamnya terdapat berbagai bumbu rempah-rempah sehingga aroma dan rasanya sangat khas. Biasanya, Nasi Liwet dipadankan dengan lauk ikan asin, tahu, dan tempe. Kemudian, disajikan dengan menggunakan daun pisang.

Ketika melakukan perjalanan ke Solo, saya mengunjungi Pasar Gedhe yang mana banyak menjajakan berbagai makanan, salah satunya ialah Nasi Liwet. Mata saya tertuju pada kios Nasi Liwet Bu Sri yang sudah ada sejak tahun 1978. Kiosnya sangat sederhana seperti warteg pada umumnya, dengan meja dan kursi yang dipenuhi oleh pembeli.

Dokpri

Saya langsung mendatangi tempat makan tersebut, kemudian memesan langsung kepada penjualnya, membayar pesanan, dan tinggal duduk saja di tempat yang sudah disediakan. Nanti, penjual yang akan mengantarkan pesanan makanannya. Harga satu porsi Nasi Liwet Bu Sri dibandrol sebesar Rp13.000,00, sangat terjangkau. Sesampainya Nasi Liwet di meja saya, saya cukup terkejut dengan porsinya, saya merasa porsinya agak sedikit. Entah karena saya yang terlalu lapar atau bagaimana, padahal saya bukanlah tipe orang yang makannya banyak. 

Dalam satu porsi Nasi Liwet terdapat nasi, tahu kuning, tahu putih yang sudah dihaluskan, telur rebus, krecek, sambal, dan suiran ayam. Tidak lupa nasinya disajikan dengan daun pandan sehingga menambah kekhasan nasi liwet.

Nasi Liwet Bu Sri ini berbeda dari nasi liwet yang biasanya pernah saya makan. Pada tampilannya, nasi liwet ini tidak terlihat banyak cabai ataupun bumbu-bumbu rempah lainnya. Sekilas terlihat seperti nasi putih biasa. Namun, ketika dirasakan rasa rempahnya tetap terasa. Rasa gurih dari nasi dan tahu, bercampur rasa manis dari telur rebus, di tambah sedikit rasa pedas sambal dan krecek sangat pas menggugah selera. Walaupun pada tampilannya sedikit berbeda dan tidak seperti nasi liwet yang pernah saya lihat, bahkan awalnya saya berpikir ini lebih seperti Gudeg (makanan khas Yogyakarta). Namun, setelah dirasakan, rasa rempah yang khas dari nasi liwet tidak hilang.