Mohon tunggu...
Aifaaifa1993 Zhammeyla
Aifaaifa1993 Zhammeyla Mohon Tunggu... -

i'm proud and grate that i'm muslim

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kulihat Cahaya Surga di Mata Syafana

12 November 2012   00:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Seminggu lagi akan di laksanakan acara reunian untuk semua mahasiswa dan mahasiswi asal indonesia yang belajar ke turki, dan acara itu akan di laksanakan di Hotel ba’da shalat isya. Panitia-panitia nya pun dari mereka juga. Acara ini memang di lakukan 3 tahun sekali, tujuannya ialah agar bisa menjalin silaturrahmi dengan senior-senior mereka. Mendengar berita ini fadhlan pun sangat senang, begitu juga dengan syafana. Disini lah kesempatan fadhlan untuk bertemu dengan gadis yang ia jumpai di bandara dan sekalian juga ingin mengembalikan tasbih itu kepada pemilik nya. begitu juga syafana, syafana sangat berharap bisa bertemu dengan orang yang menyimpan tasbih itu. Fadhlan pun mulai berfikir bagaimana cara nya agar ia bisa bertemu dengan gadis yang memiliki tasbih ini.
Rehan yang saat itu sedang lewat di depan kamar fadhlan sedikit aneh melihat saudara kembarnya senyum-senyum tidak jelas sambil memegang tasbih dan handphone. Rehan pun langsung menghampiri fadhlan.
“ Mulai lagi deh senyum-senyum sambil memegang tasbih yang berisi cinta terpendam...” Ejek rehan
“ Kamu apaan sih, tasbih ini untuk berzikir”
“ Berzikir sambil mengingat nya, mendayuh cinta terpendam bersama hati yang penuh dengan panah-panah asmara yang siap melepaskan panah itu untuk menerobos sang pujaan hati... kamu tidak perlu berkelah jika kamu sedang memikirkan nya fadhlan.”
Fadhlan pun hanya tersenyum mendengar rehan mengeluarkan kata-kata romantis.
“ Sejak kapan kamu bisa merangkai kata-kata seperti itu?”
“ Sejak aku tahu, bahwa cinta itu penuh dengan tanda tanya.”
‘ Kamu tahu tidak rehan sebulan lagi akan ada acara reunian untuk mahasiswa dan mahasiswi asal indonesia yang belajar ke turki. Dan yang membuat aku senang adalah kemungkinan aku akan bertemu dengan gadis bercadar itu. Melihat matanya yang penuh dengan cahaya-cahaya surga.”
“ Lantas rencana kamu apa?”
“ Aku ingin bertemu dengan gadis itu dan mengembalikan tasbih nya, tapi sepertinya sulit. Karena semua wanita-wanita yang hadir mengenakan cadar, bagaimana mungkin aku bisa bertemu dengan nya.”
“ Benar juga sih yang kamu bilang, tapi kamu jangan menyerah. Aku akan bantu kamu berfikir.”
“ Kira-kira apa ya?
“ Aku ada ide, ini satu-satunya cara. Yaitu kamu harus melilitkan tasbih itu di pergelangan tangan kamu. Setelah itu kamu pura-pura menelfon, jadi kan tasbih itu kelihatan. Atau dengan kamu mengumumkannya di depan podium.”
“ Mungkin aku mengikuti saran kamu yang pertama, kamu memang cerdas rehan. Aku bangga sekali dengan kamu”
“ kamu jangan memuji ku seperti itu, pujian hanya untuk allah. Bukan untuk manusia. Memang nya kamu pernah mendengar kata-kata segala puji bagi manusia? Tidak kan, yang ada segala puji bagi allah”
“ Kamu memang pintar mengelak” balasku sambil memegang pundak nya.
Hari silih berganti dan tidak terasa sudah sebulan aku menantikan acara reunian itu tiba. Acara pun akan di mulai nanti malam. Saat waktu itu tiba jantung fadhlan berdebar-debar saat hendak masuk ke dalam hotel. Ia pun tidak lupa dengan ide rehan untuk melilitkan tasbih itu di pergelangan tangan nya. dengan mengucapkan bismillah ia pun memantapkan melangkahkan kakinya ke dalam hotel. Sudah terlihat banyak wanita-wanita bercadar serta teman-teman ku yang hadir pada acara ini. Tepat pukul setengah sembilan semua mahasiswa/mahasiswi sudah berkumpul dan acara pun telah di mulai. Keadaan di dalam sangat kental dengan nuansa Turki. Mulai dari dekorasi, musik oriental serta alunan piano membuat suasana semakin klasik begitu juga dengan hidangan yang di sajikan.
Syafana pun turut hadir dalam acara reunian ini, dan harapan syafana adalah bisa bertemu dengan orang yang memegang tasbih itu. Walaupun yang hadir dapat di perkirakan 500 orang namun itu tidak membuat nya putus asa dan begitu juga dengan fadhlan. Saat fadhlan sedang bergabung dengan rekan-rekan nya fadhlan mendapat telfon dari rehan saudara kembar nya .
 Gimana, udah ketemu?
 Sepertinya tidak ada harapan, tapi aku tidak tahu juga?
 Jangan pesimis gitu, selagi niat kamu mulia pasti allah memberikan jalan nya.
 Dan kamu tau di sini semua wanita nya menggunakan cadar, yang hadir juga ramai jadi Sangat kecil kemungkinan bisa berjumpa dengan nya. tapi ya sudah lah setelah aku mengembalikan tasbih ini aku akan membuang jauh-jauh fikiran ku tentang nya.
 Kamu yakin? Cinta hanya datang sekali.
 Ia, cinta kepada allah....
Tiba-tiba saja mata syafana tertuju dengan fadhlan yang sedang berdiri di dekat tiang sambil menelfon. Syafana terus memandangi nya, namun pandangan syafana tertuju dengan tasbih yang ada di pergelangan tangan fadhlan. Ia pun pelan-pelan mulai menghampiri nya dan mencoba mengingat wajah laki-laki yang saat itu hendak membantu nya. syafana pun semakin yakin dengan tasbih yang telah di berikan aisyah kepada nya. syafana pun menuggu fadhlan sampai ia menutup telfonnya, namun jarak itu agak jauh. Ia takut jika akan menimbulkan fitnah. Saat fadhlan membalikkan badannya ia kaget ternyata ada wanita yang berdiri di hadapannya. Sekilas fadhlan langsung memandang kedua cahaya mata wanita yang ada di hadapannya dengan sorotan yang sangat dalam. Menyadari hal itu syafana langsung tertunduk.
“ Assalamu’alaikum akhi”
“ Wa’alaikum salam, ada yang bisa saya bantu?”
“ Iya, maaf sebelumnya.. saya tidak bermaksud menyinggung perasaan akhi.”
“ Ya memang nya kenapa?
Aku pun menceritakan semua nya, saat ada seorang laki-laki yang ingin membantu ku namun aku menolak nya. dan saat itu aku tidak menyadari jika ada barang ku yang tertinggal atau pun terjatuh di sekitar itu. ternyata perkirann ku memang benar jika tasbih pemberian dari haifa terjatuh pada saat itu. namu pada saat ia hendak mengembalikannya padaku aku telah pergi. Beruntung nya aku ternyata tasbih itu berada pada orang yang tepat, dan jujur seperti dia. Dia juga sangat menunggu acara reunian ini agar bisa bertemu dengan ku lewat tasbih yang dililitkan di pergelangan tangan nya. aku pun senang akhirnya tasbih itu kembali kepada ku, dengan begitu aku tidak mengecewakan haifa. aku pun mengucapkan terma kasih kepadannya, namun ia membalasnya dengan senyuman. Ternyata masih ada orang yang jujur seperti dia. Karena urusan ku dengan nya telah selesai aku pun pergi untuk bergabung kembali dengan teman-teman ku, namun pada saat aku hendak membalikkan badan ia memanggil ku.
“ Ukhti, man ismuki?
“ Syafana Althafunnisa”
“ Saya Fadhlan, senang berkenalan dengan kamu...
Aku pun membalas nya dengan senyuman yang terselubung di balik cadar ku.
Sementara fadhlan ia pun sangat senang akhirnya tasbih itu telah kembali di tangan syafana. Syafana pun melakukan hal yang sama yaitu melilitkan tasbih itu di pergelangan tangan kanan nya. tidak terasa waktu pun sudah jam setengah dua belas itu berarti acara telah selesai. Satu persatu mahasiswa/mahasiswi telah meninggal kan hotel. Namun pada saat syafana hendak membuka pintu mobilnya fadhlan memanggil namanya...
“Ukhti syafana....”
Syafana pun membalikkan badannya, tiba-tiba saja fadhlan memberikan nya kartu nama. Awalnya syafana bingung, namun ternyata fadhlan meminta syafana untuk mengajar di pesantren yang sedang di kelola nya. syafana tidak menerima begitu saja ia pun akan mempertimbangkannya kembali. Tepat pukul 12 malam syafana baru lah sampai di rumah nya,
“ Kenapa malam sekali pulang nya syafana?”
“ Ia abi, tadi ramai sekali teman-teman semasa kuliah yang datang, bahkan para senior juga hadir di sana.”
“Ya sudah kamu istirahat lah, besok ada hal penting yang mau abi bicarakan sama kamu nak?”
“Baik lah abi....
Begitu setibanya fadhlan di rumah, ia tidak langsung tidur. Fikiran nya pun terguncang dengan gadis bernama syafana. Namun kembali ia tersadar, jika ini semua hanya imajinasinya yang terus memikirkan gadis itu.
“ Astaghfirullah, mikir apa aku ini.....”
Saat sarapan pagi abi pun berbicara pada syafana tentang perusahaan mereka, abi menyuruh syafana untuk belajar tentang perusahaan, kelak perusahaan yang di miliki abinya akan di wariskan untuk syafana. namun abi dan ummi tidak memaksa syafana untuk terjun langsung. Mereka sangat mengerti jika itu bukan profesi yang mudah untuk di geluti syafana. ia pun butuh waktu untuk menjawab permintaan abinya, karena cepat atau lambat semua itu harus di terimanya. Ia pun meminta pendapat dengan sahabat nya adyn. Karena kebetulan adyn bekerja di perusahaan keluarganya, sehingga nanti adyn bisa membantu syafana.
Setelah syafana pulang mengajar dari pesantren ia pun mengajak adyn untuk makan siang sekalian sharing tentang penawaran Abi kepada nya, dan kebetulan adyn sedang instirahat. Adyn pun sangat antusias untuk membantu syafana. syafana pun menceritakan jika ada lelaki yang juga menawarkan kepadanya untuk mengajar di pesantren. Syafana juga tidak enak hati jika menolaknya, karena syafana merasa terhutang budi atas tasbih yang telah di temukan laki-laki itu. Adyn pun menjelaskan kepada syafana jika hidup itu banyak pilihan dan harus ada pengorbanan, jadi harus memilih sesuai dengan keinginan hati, tanpa ada keterpaksaan. Itu berarti dengan berat hati syafana menolak permintaan fadhlan untuk mengajar di pesantren nya, karena tidak mungkin jika syafana harus berhenti mengajar di pesantren yang baru beberapa hari ia ajarkan. Memang saat ini fadhlan membutuhkan satu orang untuk mengajar dan mengawas santriahnya, sekalian mondok di pesantren bersama 5 orang ustazah pengawas lainnya. 5 hari dari acara reunian itu barulah syafana mengabarkan kepada fadhlan lewat telfon, dengan berat hati ia mengatakan jika ia tidak bisa menerima tawaran untuk mengajar di pesantren di karenakan ia telah mengajar jauh sebelum fadhlan menawarkannya, jika pun fadhlan ingin syafana mengajar ia hanya bisa dua kali dalam seminggu dan itu juga tidak bisa mondok di pesantren karena sorenya syafana harus kuliah lagi sampai ba’da isya baru lah ia pulang ke rumah.
Ketika mendengar penjelasan dari syafana, fadhlan pun perlahan-lahan mulai melupakannya. Karena ia yakin jika seseorang sudah di takdirkan menjadi milik kita dia akan bersama kita walaupun untuk beberapa kali nya ia hilang. Fadhlan pun kian fokus dengan urusan pesantrennya sehingga bayangan-bayangan syafana kian hari kian terkikis. Namun perasaan nya terhadap syafana akan tetap ada dan tidak akan hilang. Rehan yang sering memperhatikan sikap fadhlan yang berubah belakangan ini mulai bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi dengan saudara kembar nya itu. Namun tiap kali rehan menanyakan nya hanya senyuman yang menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari rehan.
“ Kamu patah hati?” tanya rehan
“Memang nya harus seperti itu, rasa nya tidak. Jika kamu mengatakan bahwa cinta mempunyai banyak tanda tanya, namun menurut ku cinta hanya mempunyai satu tanda tanya. Dan aku belum mendapatkan jawaban akan pertanyaan itu. ya sudah lah bukan saat nya untuk membahas masalah ini.”
Kemudian fadhlan pun pergi ke pesantren karena ada urusan yang harus diselesaikan nya. namun pada saat di jalan fadhlan melihat om ridzuan ( ayah syafana) yang sedang berdiri di samping mobilnya dengan raut wajah yang kebingungan. Fadhlan pun mendekati mobil itu, ternyata mobil yang di kendarai nya sedang mogok, fadhlan pun menawarkan diri untuk mengantar nya pulang ke rumah. Aku pun mengobrol dengan santai kepadanya, begitu juga dengan om ridzuan. Dia pun menceritakan tentang anak gadis satu-satu nya kepada ku.
“ Kamu ingat fadhlan, gadis yang om bawa pada saat acara syukuran di rumah kamu?
“ Ia saya masih ingat, gadis yang pakai cadar itu kan om”
“ Ia, dia sama seperti kamu baru menyelesaikan S1 nya di turki. Namanya Syafana”
Aku pun terkejut ketika mendengar bahwa gadis yang hadir pada acara syukuran ku malam itu adalah syafana. ternyata dia memang dekat, tapi aku tidak menyadarinya. Melihat sikap ku yang gugup om ridzuan berfikir jika aku mengenal syafana, namun aku menjawab jika aku tidak pernah mengenal syafana, aku hanya mendengar cerita baik dari teman-teman ku tentang syafana. bagaimana mungkin ternyata aku menyukai anak dari teman papa ku sendiri tepatnya anak gadis lelaki yang ada di sebelah ku. Aku pun membahas cerita lain namun tetap saja om ridzuan menceritakan tentang anak gadis nya. semua orang tua juga bangga jika memiliki anak gadis sepertinya, jawab ku dengan singkat. Tidak lama kemudian aku pun sampai di rumahnya, dia menyuruh ku untuk singgah namun karena aku harus ke pesantren aku pun mengatakan akan singgah di lain waktu. Setelah itu aku pun langsung pergi.
Pada saat fadhlan hendak keluar dari gerbang rumah syafana fadhlan pun berpapasan dengan mobil syafana, fadhlan berusaha untuk tidak melihatnya. Dan begitu syafana sampai di rumah dia heran mobil abinya tidak ada namun abinya ada di rumah. Abinya pun menceritakan jika tadi ada lelaki yang berbaik hati menolongnya. Namun abi tidak mengatakan bahwa itu adalah fadhlan. Syafana pun berterima kasih sekali dengan lelaki itu karena telah membantu abi nya. setibanya fadhlan di pesantren ia mendapatkan surat yang telah ada di mejanya. Saat ia membuka amplop surat itu ternyata itu dari sahabat nya Mohammad Adam. Dia juga menyertakan foto wisudanya bersama ahmeed dan foto syarikat yang telah didirikannya.
Kepada sahabat ku fadhlan ......
Bagaiamana kabar kamu, kamu pasti kamu tidak menyangka jika aku mengirimkan surat ini kepada mu lewat pesantren kamu. Aku sangat senang sekali sekarang impian kamu untuk mendirikan pesantren telah tercapai. Tapi ada satu urusan dunia akherat yang belum kamu laksanakan, yaitu menikah.. heheheheheee . kamu masih ingatkan fadhlan target kamu paling lama dua tahun. Atau kamu sudah menemukan gadis impian kamu? Kamu jangan lupa untuk mengundang ku di acara bahagia mu nanti. Oh ya kemarin kamu bilang agar aku mengirim kan foto wisuda ku . dan aku telah mengirimnya, aku juga sengaja mengajak ahmeed untuk berfoto dengan ku agar kamu bisa melihat nya juga. Oh ya ahmeed, ummi ‘aisyah dan syeikh jalaluddin serta syeikh-syeikh yang lain juga menitip salam padaku agar di sampaikan kepada mu. mereka bilang nanti jika ada waktu kamu main-main ke turki. Atau mereka yang akan datang di acara walimah kamu nanti hehehehe. Ahmeed bilang jika nanti kuliahnya sudah selesai insya allah dia akan datang ke indonesia juga ke malaysia.
Aku ada kabar gembira, sekarang aku sudah mendirikat syarikat dengan kerja keras ku sendiri. jika kamu ingin join dengan ku It’s ok Aku menunggu nya. kamu masih ingat kan tentang perjanjian kita , bahwa kita akan berjumpa ketika kesuksesan telah ada di genggaman tangan kita. Dan kita telah membuktikan kesuksesan itu. aku tidak sabar ingin bertemu kamu dan keluarga kamu. Semoga allah selalu melindungi kamu dan memberikan kamu kemudahan dalam segala urusan kamu. Jazakallah sohibi....

Aku tunggu balasan surat dari kamu .....
Ttd

Mohammad Adam
Aku sangat senang sekali ketika membaca surat dari adam. Ketika mendengar dia telah sukses dan membangun syarikat nya.melihat fotonya bersama ahmeed ketika ia wisuda, membuat aku teringat saat aku berfoto bersama Alm syeikh saleem beserta keluarga nya pada acara wisuda ku. Rasanya aku ingin menitikkan air mata ketika mengenang abi saleem dan kebaikan-kebaikan nya. Apalagi ketika adam mengatakan bahwa ahmeed akan datang ke indonesia juga ke malaysia insya allah. Rasanya sudah tidak sabar menantikan kelulusan ahmeed agar dia segera datang menjenguk ku disini. Aku pun teringat perjanjian ku dengan adam akan bertemu ketika kami sudah sukses, dan yang membuat ku lucu adalah dia masih saja mengingat tentang target ku itu. padahal sebenarnya aku hanya bercanda namun adam menanggapi nya dengan serius. Tapi semoga saja terkabul jika aku akan menikah secepat nya dengan gadis ......? aku pun tidak bisa menyambung kata- kata ku. Karena aku tidak tahu dengan gadis mana aku akan menjalankan sunnah rasul itu. tapi aku akan mencari pendamping hidup atas izin allah. Amiin semoga saja allah mendengar kata-kata ku. Agar dia mengirim kan gadis itu di hadapan ku.
Dengan perlahan aku pun mulai membalas surat dari adam, dan mengirim nya lewat pos, aku pun mengatakan secepat nya akan bertemu dengan adam. Karena saat ini aku sangat sibuk dengan urusan pesantren ku. Aku yakin begitu juga dengan adam dia pasti sibuk dengan syarikat yang baru didirikannya. Kalau untuk ikut join bersama nya nanti-nanti saja aku fikirkan.
Dan ternyata di pesantren tempat syafana mengajar akan ada pergantian waktu mengajar, jadwal syafana pun di gantikan di waktu sore, dengan begitu syafana tidak bisa lagi mengajar dan terpaksa ia harus berhenti mengajar dari pesantren itu. sekarang waktu syafana pun banyak yang kosong tanpa ada kegiatan. Dia pun berfikir dengan penawaran fadhlan tempo hari. Tapi mungkin saja fadhlan sudah menemukan pengajar yang baru di pesantren nya, tapi tidak salah jika ia mencobanya. Ia pun mencoba menghubungi fadhlan dan menanyakan tentang penawaran kepada nya tempo hari. Bersyukur nya syafana ternyata fadhlan belum menemukan pengajar baru dan itu berarti syafana di terima mengajar di pesantren yang didirikan fadhlan ( Darul Ilmi). Dan syafana baru bisa mengajar sekitar dua hari lagi karena syafana harus ke bandung menemani Abi nya ke perusahaan cabang yang ada disana, sekalian untuk syafana menyelesaikan tugas observasi nya dari kampus.
Mendengar hal itu membuat fadhlan senang, dengan begitu ia dapat melihat syafana walaupun hanya sekedar melihat kedua matanya yang bening. Namun sekarang ini perlahan-lahan syafana mulai membuka cadar nya. dan semu itu karena nasihat abinya agar ia mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar nya. karena abinya mengerti bagaimana perkembangan zaman sekarang ini, sehingga para remaja cenderung menilai hal negatif kepada wanita-wanita bercadar. Mereka menganggap jika wanita bercadar itu layak nya bagaikan teroris yang harus di hindari. Dan abinya tidak ingin jika anggapan itu di lemparkan kepada syafana.
“ Kamu jangan khawatir syafana, Allah maha melindungi hamba-hambanya.”
“ Ia abi. Terima kasih”
Syafana memang anak yang baik, patuh akan nasihat dan pesan-pesan dari abi dan ummi nya. Dan itulah yang membuat kedua orang tuanya sangat menyayangi syafana. dan pagi ini syafana ada janji dengan fadhlan di pesantrennya. Untuk membicarakan tentang sistem pembelajaran di pesantren nya. syafana juga mengatakan jika ia tidak bisa mondok di pesantren setiap hari jika fadhlan berkenan, karena ada jadwal kuliah tertentu yang membuat syafana tidak bisa pulang ke pesantren karena jarak dari kampus syafana ke pesantren agak lumayan jauh. Bersyukur nya syafana karena fadhlan mengerti keadaan nya. entah lah fadhlan pun semakin bingung dengan perasaan nya ketika syafana sudah ada di depan mata. Apalagi nanti nya setelah syafana mulai aktif mengajar akan sering bagi mereka untuk bertemu. Tapi fadhlan berusaha untuk tidak menunjukkan itu semua di hadapan syafana. dan untuk perkenalan awal dengan para santriah fadhlan meminta syafana untuk mengisi ceramah di mesjid ba’da isya. Syafana pun menyetujuinya, dengan begitu syafana harus mondok di pesantren dan kebetulan juga dia tidak ada jadwal kuliah malam ini. Sehingga dia bisa mengisi acara malam ini.
Ba’da isya syafana pun bersiap-siap untuk mengisi acara di mesjid tepat nya di pesantren bersama para santriah dan ustazah-ustazah lainnya. Dengan mengucapkan bismillah syafana pun langsung memulai acara nya. dan kali ini syafana membawa tema
“Mahabbah”
Para santriah di muliakan Allah ......
Dalam literatur islam cinta tak kalah menariknya. Bahkan sangat banyak istilah yang di gunakan seputar masalah cinta ini. Yaitu al-hubb atau mahabbah artinya cinta kasih, ‘isyq artinya cinta yang meluap-luap, al-jawa artinya cinta yang membara, al-balabil artinya cinta yang gelisah, al-sadam artinya cinta yang berakhir dengan sesal dan al-khilabah artinya cinta yang mengecoh. Dan sekarang konsep cinta mana yang kalian pilih. Karena hidup banyak pilihan maka cinta pun juga sedemikian rupa. Akan tetapi konsep cinta yang ustazah katakan tadi tidak lari dari jalur alqur’an dan alhadits. Dengan demikian islam mempunyai konsep cinta yang utuh dan memadai.
Kita para remaja harus bisa memanage hati kita agar tidak tersesat dalam kata-kata cinta. Siapa di antara kalian yang tidak pernah merasakan cinta ?kita lahir di dunia ini karena cinta. Karena cinta nya allah lah kepada kita sehingga kita ada di dunia ini. Cinta tidak hanya kepada lawan jenis akan tetapi kepada allah, rasul kita muhammad beserta sahabat-sahabat nya, ibu, ayah, dan saudara kita semua. Bahkan dalam dunia sufi atau spiritual islam terdapat banyak kelompok atau golongan tersendiri yang mengajarkan cinta dan menebar kasih kepada sesama, dan mengejar cintanya kepada allah. Contoh nya seperti Rabiah Al-Adawiyah, seorang sufi wanita karena cintanya kepada allah tidak dapat membenci apapun di dunia ini. Subhanallah...... Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan sahabat Anas ra, di ceritakan bahwa suatu hari seorang baduwi bertanya kepada rasulullah.
“ Kapan kiamat datang?” lalu rasul balik bertanya kepada nya
“ Apa yang engkau persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?” dengan lantang baduwi itu menjawab
“ Cinta allah dan rasul nya” maka rasul pun menjawab
“ Sesungguh nya engkau akan bersama dengan orang yang engkau cinta”.
Seperti firman allah dalam q.s Al-Imran ayat 31 yang artinya “Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti lah aku. Niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. Bahkan cinta juga memiliki tingkatan-tingkatan nya. tingkatan pertama dan tingkatan yang atas adalah cinta kepada allah. Seperti yang ada di dalam alqur’an surah Al-Imran tadi. Tingkatan cinta kedua yaitu cinta kepada sesama manusia dan alam seisinya. Yang terutama kepada ibu dan ayah kita. Ibu yang berjuang melahirkan kita serta ayah yang berjuang demi kelangsungan hidup kita. Cinta inilah secara umum yang d fahami oleh remaja-remaja seperti kalian semua, seperti ustazah syafana, ustazah rani,‘aisyah, fatimah.dan kita semua di sini. Berasal dari perasaan lembut yang ditanamkan Allah dalam hati dan jiwa seseorang inilah akan terbentuk rasa kasih sayang dan cinta anak kepada kedua orang tua nya, cinta orang tua kepada anak nya. islam menilai perasaan cinta seperti ini sebagai cinta yang mulia dan agung, cinta seperti initermasuk cinta nomor dua setelah cinta kepada allah dan rasul nya. akan tetapi bukan tidak di hargai. Cinta seperti inilah yang pengaruh nya cukup besar dalam mengembangkan dunia. Islam meandang cinta sebagai sebuah rahmat. Allah pun telah mengajarkan kepada kita agar dalam mencintai atau membenci sesuatu jangan terlewat batas. Seperti nasihat Ali bin Abi Thalib, dia berkata dalam syair nya
“ Jika engkau mencintai, cintailah ia dengan cinta yang sewajar nya saja sesungguhnya kamu tidak tahu kapan kamu akan membencinya. Dan jika engkau membenci seseorang, bencilah ia dengan sewajarnya saja sesungguhnya kamu tidak tahu kapan cinta itu akan kembali”
Dan tingkatan ketiga yaitu cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada manusia dari pada cinta kepada Allah, Na’udzubillah... tingkatan inilah yang paling rendah kedudukan nya. cinta semacam ini bukannya tidak terjadi di kalangan remaja muslim. Dari masa ke masa selalu ada fenomena cinta semacam ini, bahkan semakin lama jumlah nya semakin meningkat. Nabi memprediksi suatu saat akan muncul fenomena cinta yang melupakan Allah. Orang lebih mencintai dunia dari pada akhirat. Dan hal ini sudah tidak asing dengan mereka yang berpacaran dengan gaya bebas yang semakin jauh dari nilai islam. Kalian sangat beruntung karena kedua orang tua kalian menyelamatkan kalian dari pengaruh-pengaruh dunia luar dengan mendidik kalain lewat pesantren. Ustazah yakin dengan begini moral dan aqidah kalian tetap terjaga. Siapa lagi yang menyelamatkan dunia, kalau bukan kita sebagai generasi muda yang beriman dan bertaqwa.
Pesan ustazah hanya satu. “jangan kita jatuh karena cinta, tapi biarkan cinta datang lalu kita yang membangunnya. Karena sesungguhnya dicintai lebih indah dari pada mencintai. Hidup memang banyak pilihan begitu juga dengan cinta, namun ada masanya untuk kita memilih cinta. Jadi pesan ustazah, Manage hati kita agar tidak cepat menjadi kepingan-kepingan hati yang mudah pecah. Karena sesungguhnya hati bagaikan kaca yang mudah pecah dan apabila telah pecah maka kita tidak akan bisa mengembalikannya kepada kesempurnaan.”
Sekian dari ustazah, bagi yang ingin bertanya ustazah persilahkan.
“Ustazah, bagaimana meredam perasaan cinta kita kepada seseorang”
“ Begini aisyah, cinta memang lah hal yang lumrah dan itu tidak bisa kita hindari namun harus kita jaga agar cinta itu tetap menjadi suci. Istighfar dalam hati, dan bermunajah lah kepada Allah, namun jika cinta itu masih ada dan tidak berkurang sedikit pun sikapilah cinta itu dengan kedewasaan kita. Apakah cinta itu memberi efek positif atau sebaliknya negatif dan merusak masa depan kita. Terkadang ada cinta yang bisa memotivasi kita untuk mencapai keberhasilan atau bahkan perubahan hidup yang drastis. Tapi alangkah baiknya jika cinta itu menjadi motivator kita, tapi ingat aisyah di atas cinta yang kamu maksudkan masih ada cinta yang lebih mulia dan agung yaitu cinta kepada Allah dan rasulnya”
“ Ustazah benar gak sih isu-isu tentang adanya pacaran dengan gaya islami?”
“ Pacaran yang islami itu pacaran setelah menikah, karena sudah sesuai dengan syari’at islam. Dan yang kamu maksudkan itu pacaran sebelum menikah kan? Begini fatimah dalam literatur islam tidak ada pacaran secara islami sebelum menikah. Bagaimana mungkin itu disahkan jika berdua saja bisa menimbulkan zina. Memang nya pacaran gimana yang tidak menimbulkan zina. Ingat fatimah zina itu banyak bagian nya. ada zina mata, zina suara, zina telinga, kalau misalnya yang pacaran itu buta, bisu, tuli mungkin tidak menimbulkan zina hehehehehehe
“ Ustazah bagaimana agar kita bisa mendapatkan pasangan idaman sukses dunia dan akhirat”
“ pertanyaan itu tidak pantas untuk ustazah jawab, karena itu rencana Allah bukan rencana kita. Manusia memang bisa berencana tetapi Allah yang menentukan. Apalagi kita wanita, kita di pilih bukan memilih. Oleh karena itu jadilah kamu semua menjadi sebaik-baik nya wanita. Karena lelaki yang sholeh akan mendapatkan wanita yang sholehah, namun jika lelaki itu jahat maka ia akan mendapatkan wanita yang jahat pula.
“ Tapi ustazah terkadang ada juga orang yang baik di pasangkan dengan orang yang jahat, itu bagaimana ustazah?
“ Mungkin semua itu rencana allah yang tidak kita ketahui. Semua nya tergantung kita juga, bagaimana caranya agar yang jahat ini kita didik ke jalan Allah agar ia menjadi lebih baik, sesungguh nya itu jauh sangat mulia.
Sekian dari ustazah, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam pengucapan kata, billahi taufiq wal hidayah Assalamu’alaikum wr.wb ......
Semua orang pun mendengar suara syafana saat ia ceramah tadi, begitu juga dengan fadhlan. Betapa tertegun nya fadhlan mendengar syafana mengisi acara malam ini. Syafana memang pintar, melihat kelihaian nya membimbing santriah disini membuatnya di sayang banyak orang. Dia juga sangat pandai bergaul dengan siapa pun sehingga membuat mereka merasa nyaman ketika berada di samping nya. apalagi di perkenalan pertama syafana dengan santriah nya melalui ceramah yang bertemakan mahabbah, membuat para santriah-santriah disini merasakan kenyamanan. Seakan-akan syafana mengerti dengan perkembangan di usia mereka yang memasuki masa-masa pubertas, dimana saat itu mereka sedang merasakan benih-benih cinta yang datang. Dan tak jarang pula santriah-santriah disini menjadikan syafana tempat curhat mereka, apalagi jiwa keibuan sangat melekat pada diri syafana.
“ Ustazah syafana itu sempurna yah, udah cantik, pintar dan gak sombong”
“ Ia kamu benar, apalagi sewaktu dia tadi ceramah senang deh.... biasa nya yah kalau ada ceramah aku pasti ngantuk. Tapi tadi tidak”
“ Gimana kamu tidak mengantuk tema nya saja mahabbah. Yang ada hati kamu menggebu-gebu”
“ Kamu ini ada-ada saja. Tapi memang benar tau, ustazah syafana memang pandai memperkenalkan dirinya melalui ceramah seperti ini. Dia sangat mengerti dengan pertumbuhan dan perkembangan kita yang memasuki masa-masa puber”
Tepat jam sebelas para santriah pun di perkenankan istirahat di kamar masing-masing. Begitu juga dengan syafana dan ustazah yang lain. Saat syafana hendak tidur dia pun mendapatkan pujian dari ustazah Rani, namun sayafana menjawab jika semua itu adalah trik atau cara agar mereka yang mendengar tidak merasa jenuh dengan apa yang kita sampaikan. Namun di samping itu kita juga harus memasukkan nilai-nilai keislaman agar mereka tidak salah faham dengan apa yang mereka ketahui selama ini. Ustazah rani pun ingin belajar banyak kepada syafana namun syafana mengatakan jika kita bisa belajar dengan siapa pun, terkadang kita naif dan meremehkan anak-anak kecil. Mereka tidak menyadari sesungguhnya dari anak kecil lah kita banyak mengetahui pengetahuan yang terkadang kita abaikan. Seperti syair arab yang berbunyi. “Unzur ma qola wa la tanzur man qola” bahwa kita harus melihat apa yang di katakannya namun jangan melihat siapa yang mengatakan nya. ustazah rani pun semakin penasaran dengan ilmu-ilmu yang dimiliki syafana.
Setelah itu syafana dan ustazah rani pun tertidur tepat jam setengah dua belas malam. Syafana pun tidak lupa untuk menghidupkan alarm untuk membangunkan tidurnya dan menunaikan sholat tahajjud yang biasanya rutin ia lakukan guna meminta petunjuk kepada Allah agar hidupnya lebih terarah.
“Ya Allah ...... engkaulah penguasa hati pada semua hamba-hamba mu di muka bumi ini, maka jagalah hatiku agar selalu mencintaimu dengan hati yang tulus nan suci. Bersihkan lah diriku dari dosa-dosa yang tidak engkau inginkan. Ya Allah ya Robbi tanpa kehendak dan kemurahan hati mu aku adalah hambamu yang sia-sia, namun kau telah memberikan petunjuk untuk ku berada di jalan yang engkau ridhoi. Berikan lah kemudahan untuk ku membimbing mereka semua. Bukakan lah pintu hati mereka agar mereka senantiasa memuji dan mengagungkan asma-asma mu. ya allah satukan lah aku dengan orang-orang yang engkau anugerahi iman agar aku selalu dekat dengan mu. satukan lah aku dengan orang-orang yang bertaqwa agar aku merasa kan kasih sayang yang engkau berikan untuk ku. Sesungguhnya engkau maha melihat dan mengabulkan setiap munajah hamba-hamba mu. Amin ya robb....”
Esoknya adyn mengabarkan kepada syafana bahwa papa nya meninggal dunia, syafana pun sangat terkejut mendengar berita ini. Setelah syafana selesai mengajar ia pun langsung permisi kepada fadhlan bahwa ia harus mengunjungi sahabat nya adynda yang sedang berkabut atas kepergian papa nya untuk selamanya. Fadhan pun sangat memaklumi keadaan ini dan mengizinkan syafana pergi ke rumah adynda. Walaupun jarak tempuh dari pesantren menuju rumah adynda membutuhkan waktu 3 jam namun semua itu tidak menjadi alasan untuk syafana tidak menemui sahabat nya. setibanya syafana di rumah adynda ia pun menemui adynda yang sedang menangis di samping jasad papa nya. syafana pun pelan-pelan memberikan semangat kepada adyn agar ia tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
Rasanya aku tidak sanggup melihat adyn yang sangat depresi dengan situasi ini. Melihat mama nya yang terus-terusan pingsan seakan itu pukulan terberat baginya. Mamanya pun sesekali lepas kontrol dan tertawa-tawa sendiri. Ia belum bisa menerima keadaan ini untuk saat ini tidak ada yang bisa aku lakukan selain memberikan support kepadanya.
“adyn kamu percaya kan atas takdir, rencana dan kehendak allah yang kita sendiri tidak tahu. Pasti ada hikmah dan pembelajaran dari semua ini. Aku tahu kamu masih belum bisa menerima semua ini, karena semuanya memang butuh proses untuk mengembalikan keadaan ini, namun semua nya tidak akan bisa kembali seperti dahulu. Ini adalah ujian dari allah untuk mengangkat derajat hamba-hamba nya. tidak ada yang bisa kita lakukan selain berdoa kita juga tidak bisa lari dari hal-hal seperti ini karena di dunia ini tidak ada yang abadi adyn.”
Adyn hanya bisa terdiam mendengar kata-kata ku. Dia hanya bisa melihat mamanya dengan linangan air mata yang hampir mengering. Melihat kondisi nya seperti ini rasa nya syafana tidak tega jika harus meninggalkan adyn dengan keadaan nya seperti ini. Dia pun izin kepada fadhlan karena malam ini tidak bisa pulang ke pesantren dan harus menemani adyn. Malam nya fadhlan pun datang ke rumah adyn untuk mengisi tahlil. Karena kebetulan orang tua adyn adalah relasi bisnis orang tua fadhlan.
“ Adynda, kamu harus tabah ya. Semua ini cobaan dari allah percayalah ada hikmah di balik semua ini.
“ Ia terima kasih karena sudah datang kesini”
“ Ia sama-sama adyn
“ Adyn, ini akhi fadhlan. Dia ini yang punya pesantren tempat aku mengajar. Kamu masih ingatkan pesantren Darul Ilmi yang kita datangi hari itu” Ucap syafana
Saat fadhlan hendak pamit pulang, syafana pun meminta izin karena dia belum bisa pulang ke pesantren malam ini. Beruntung nya karena fadhlan sangat mengerti dan mengizinkan syafana. setiba nya fadhlan di pesantren ia pun meminta agar ustazah rani mengontrol santriah-santriah karena syafana tidak bisa pulang dan harus menemani sahabatnya yang sedang berkabut. Sementara syafana terus memberikan dukungan kepada adyn agar ia kuat menerima semua cobaan ini. Adyn hanya bisa melamun, fikirannya kosong begitu juga dengan matanya yang sembab karena terus menangis.
“adyn coba kamu lihat mama kamu disana, jika kamu begini terus bagaimana dengan mama kamu? Sekarang ini Cuma kamu satu-satu nya yang ia miliki. Mana adyn yang aku kenal selama ini, adyn yang kuat, tegar, selalu ceria. Mama kamu pasti sedih ketika melihat kamu menangis. Aku tau menangis adalah tempat pelarian semua orang, tapi masih ada Allah tempat kita mengadu. Aku juga pasti seperti kamu jika posisi ku ada pada kamu, dan aku tidak akan melarang kamu untuk menangis jika keadaan mama kamu tidak seperti ini. Karena belum tentu juga aku bisa menerima keadan ini. Karena ini adalah takdir yang sangat sulit untuk kita terima.”
“ Syafana, butuh proses untuk aku menerima semua keadaan ini, maksih buat semua nasehat-nasehat dari kamu. Makasih juga karena sudah menjadi sahabat terbaik ku”
“ Jangan sungkan, jika kamu ingin menangis di pundak ku menangis lah adyn. Aku akan siap menerima semua cerita-cerita mu. tadi akhi fadhlan titip salam pada mu. ya sudah kamu istirahat lah, kamu pasti lelah.”
Namun tetap saja adyn tidak bisa memejamkan kedua matanya, ia terbayang ketika ia masih bersama papa nya. saat bercengkarama, bersenda gurau, bermanja dan semua kenangan itu tidak akan pergi dari ingatan nya sekalipun papanya telah tiada. ia pun bergegas mengambil air wudhu dan sholat hajat.
“ Ya allah ya robbi....
Engkau maha mendengar dan meha melihat. Ya allah aku tau semua ini adalah ujian dan cobaan dari mu untuk menambah nilai keimanan ku. Aku tidak tau apakah aku sanggup menghadapi semua ini. Ini memang takdir dan ketentuan yang telah engkau tetapkan dalam setiap kehidupan hamba-hamba mu. ini adalah keikhlasan yang terbesar dalam hidup ku ketika engkau mengambil orang yang aku sayangi di dunia ini. Aku ttitip papa ku ya allah. Tempatan lah ia di tempat yang paling mulia dan kumpulkan lah ia bersama orang-orang yang bertaqwa. Amin ......
“ Ya allah kuatkan lah hati sahabat ku adynda” bicara syafana ketika ia mendengar munajah sahabat nya
Paginya seperti biasa adyn menyiapkan sarapan untuk mama nya di meja makan, saat adyn berusaha membujuk mama nya yang terlontar hanyalah teriakan histeris dari mamanya. Namun tamparan yang di terima adyn ketika ia mengatakan bahwa papa nya telah meninggal dunia. Adyn sangat terkejut ketika mendapat tamparan dari mamanya. Dan langsung mengatakan bahwa adyn adalah “Anak durhaka”. Seketika adyn terdiam dan kembali air matanya mengalir. Syafana pun mendatangi adyn ketika mendengar suara teriakan mamanya yang terus memanggil papa nya.
“adyn kamu yang tabah ya..”
“ Syafana aku harus berbuat apa lagi, aku bingung syafana”
Syafana pun langsung memeluk sahabatnya adyn, seketika itu juga mamanya pingsan dan tak sadarkan diri. Adyn pun segera menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan mama nya. adyn pun sedih ketika mendengar penjelasan dari dokter bahwa keadaan ini sangat labil dan mengguncang fikirannya. Dokter pun menyarankan agar untuk saat ini mama nya harus di hindarkan dari situasi-situasi yang bisa mengingatkan nya pada papa.
Hari pun terus berganti, dengan perlahan adyn pun sudah bisa menerima keadaan nya yang sekarang ini. Karena sudah lama syafana tidak pulang ke rumah ia pun merasa rindu dengan ummi dan abi nya. karena hari ini syafana tidak ada jadwal mengajar ia pun berniat pulang ke rumah. Dan dia pun tidak mungkin pulang dengan tangan kosong, akhirnya syafana pun singgah ke bakery untuk membeli cake favorit ummi nya. namun pada saat keluar dari bakery ia pun tertabrak dengan pria yang mengenakan jas hitam sehingga dompet dan cake nya terjatuh. Ia pun mengambilnya begitu juga dengan pria itu. dan tanpa sengaja tangan pria tersebut menyentuh tangan syafana dan terjadi lah tatap-tatapan itu. ia pun terkejut ketika menyadari bahwa pria tersebut sangat mirip sekali dengan fadhlan.
“ Akhi fadhlan..” syafana langsung menarik tangan nya
“ Maaf..” jawab pria itu
“ Antum lisyai’in fi huna?
Pria itu pun tercengang ketika mendengar syafana berbicara karean dia menyebutnya fadhlan serta menggunakan bahasa arab. Dia pun menjawab jika dia bukan fadhlan dan tidak mengerti apa yang syafana katakan.
“ Maaf mungkin kamu salah orang”
“ Maaf “ jawab syafana singkat
Syafana pun bergegas pergi dan meninggalkan pria tersebut, di mobil syafana terus bertanya-tanya. Dia masih bingung ketika wajah lelaki itu sangat mirip dengan fadhlan. Tapi bagaimana mungkin itu fadhlan sementara dia tidak mengerti dengan apa yang syafana katakan tadi, begitu juga dengan penampilan nya yang berbeda. Syafana pun menghiraukannya. Dan beberapa jam kemudian syafan pun sampai di rumah nya. syafan pun memberi kabar jika papa adyn telah meninggal dunia beberapa minggu yang lalu. Namun pada saat itu ummi dan abinya sedang berada di singapore menemui relasi mereka sehingga tidak bisa melayat Alm papa adyn.
Dan diam-diam ternyata adyn memendam rasa pada fadhlan, bahkan ia juga tidak memberi tahu syafana tentang perasaan nya. tapi sepertinya syafana tahu tentang apa yang sedang di alami adynda sahabat nya.
“ Adyn kamu kenapa senyum-senyum begitu setelah tadi kita bertemu dengan akhi fadhlan, kamu suka dengan dia?”
“ Tidak” jawab adyn singkat
“ Kamu yakin. Jika kamu sedang tidak memendam perasaan pada nya? kamu yakin nih tidak ingin cerita dengan ku, nanti kamu menyesal...”
“ Apaan sih kamu, tapi syafana kamu jangan bilang siapa-siapa yah”
“ Benar kan jika kamu memendam perasaan pada nya?”
“ Ia syafana tapi aku takut”
“ Kenapa harus takut cinta datang dari allah, yang penting kamu harus hati-hati dengan cinta yang sedang kamu rasakan. Sikapi saja dengan kedewasaan kamu.
“ Syafana apakah aku salah jika mencintai seseorang?
“ Tidak adyn, justru aku akan curiga jika kamu tidak mencintai seseorang, cintailah seseorang dengan cara mu sendiri, selagi masih dalam jalur dan syari’at islam. Kamu kan sudah dewasa kamu pasti tau mana yang terbaik untuk kamu.
“ Bagaimana dia mengetahui kalau aku mencintai nya, jika aku harus menunggunya mengatakan itu semua pada ku, karena belum tentu ia menyukai ku.”
“ Jangan terburu-buru adyn, jika seseorang sudah di takdirkan menjadi jodoh kita ia akan datang sendiri tanpa kita sadari. Ingat adyn cinta datang dan mengalir tanpa harus di rencanakan kehadiran nya, cinta ada dimana-mana dan kapan saja serta menembus ruang dan waktu. Begitu pula dengan pandangan islam yang menagatakan bahwa cinta adalah rahmat dari allah. Tapi adyn terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Jadi cintai lah seseorang dengan sekedar nya saja.
“ Ia makasih ya syafana, aku sangat beruntung sekali memiliki sahabat seperti kamu. Mengerti tentang dunia dan akhirat.
“ Makasih adyn tapi kamu jangan memuji ku seperti itu. jika kamu pernah mendengar kata-kata “segala puji bagi manusia” baru lah kamu memuji ku jika tidak jangan sesekali adyn. Karena pujian sepantasnya kita hadapkan kepada allah” hehehe canda syafana.
“ kamu ada-ada saja....”


Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun