Mohon tunggu...
aididabelyu
aididabelyu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seseorang yang terlalu biasa

Semua berubah ketika negara api menyerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kontrakan Haji Goni

4 Juli 2019   13:24 Diperbarui: 4 Juli 2019   13:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haji Goni marah-marah lagi. Kali ini, seorang pemuda tertikam kalimatnya yang tajam. Matanya jalang. Urat-uratnya muncul di sela-sela pelipisnya yang basah karena keringat.

"Lu kencing jangan sembarangan! Ini bukan WC umum!"

"Maaf, Aji. Tadi saya kebelet," Dani menunduk. Jari-jarinya basah.

"Elu tahu, ini kamar mandi fasilitas buat orang yang tinggal di kontrakan gue. Bukan buat elu!"

"Makanya elu ngontrak aja di sini. Tuh kamar yang pojokan kosong," lanjut Haji Goni, jarinya menunjuk kamar yang dimaksud.

"Anu, Aji. Sebenarnya saya itu ...anu ...," ujar Dani terbata-bata sambil mengusap-usap tengkuknya.

"Eh, ada Nak Dani. Kok ga bilang-bilang kalau mau kemari?" tanya wanita paruh baya dengan daster motif abstrak.

"Elu kenal dia, Mah?"

"Kenal lah, Bang. Kan dia calon mantu aye. Calon lakinya Rika," ujar Fatimah sambil menarik tangan Dani agar segera masuk ke kontrakannya.

"Nah, mumpung elu lagi nongol. Gue minta uang kontrakan elu. Elu udah nunggak dua bulan," cerocos Haji Goni mengambil kesempatan untuk menagih uang kontrakan.

Setiap awal bulan Haji Goni berkeliling menagih uang kontrakan ke para penyewa. Tidak banyak kamar yang ia kontrakan, hanya lima kamar. Selain itu, ia juga menyewakan opelet. Jumlahnya juga lima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun