Menelusuri setiap rumah di daerah ini, karena daerah ini hampir rata-rata rumahnya dijadikan tempat membuat batik. Warga di sini juga ramah-ramah bagi yang ingin melihat produksi kain batik. Bagi para pengunjung atau wisatawan yang ingin membeli kain batik disini, bisa juga beli di toko-toko sekitar sini, banyak pilihan dan berbagai macam pola yang tersedia di toko-toko sekitar, harganya sangat terjangkau dan kualitasnya sangat bagus.
Setelah dari Batik Trusmi, lanjut ke tujuan selanjutnya. Stasiun Cirebon dan Balaikota Cirebon menjadi destinasi selanjutnya. Di sini mendapat tugas yaitu memfoto arsitektur bangunan stasiun dan balaikota. Stasiun Cirebon pertama kali dibangun pada tahun 1911 dengan tujuan dibangun sebagai stasiun kereta api barang komoditas ekport - import. Setelah dari stasiun, jalan kaki sekitar 300 meter. Dibangun pada tahun 1926-1927, dengan rancangan arsiktektur H.P Hamdl dan CFH Koll.Â
Mengusung gaya modern Mazhab Amsterdam, Belanda, gedung ini dibangun dilahan seluas 15.770 m2 dengan tembok berwarna putih. Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini dipenuhi oleh kaca patri dengan berbagai macam bentuk dan gaya khas Belanda. Setelah kurang lebih 15 menit di tempat ini, menuju tempat selanjutnya yaitu Tempat Pelelangan Ikan(TPI) Bondet.
Dari balaikota menuju TPI Bondet lumayah jauh. Karena agak jauh, lalu dimanfaatkan untuk tidur sejenak di dalam bis. Saat sampai tempat pemberhentian bis, karena bis tidak bisa masuk ke dalam, semua peserta hunting terpaksa berjalan kaki kurang lebih 4 KM dengan melewati perkampungan yang sebagian masyarakatnya adalah nelayan dan petani di daerah tersebut. Saat rombongan berjalan menuju ke lokasi TPI Bondet ini menarik perhatian para warga sekitar melihat rombongan peserta hunting berjalan menuju TPI Bondet ini.Â
Melihat jarak tempuh yang harus dilalui cukup jauh, banyak peserta mengeluhkan hal ini karena cuaca saat itu panas dan lumayan pegel kaki. Melihat aktifitas nelayan di rumahnya, seperti menjahit jala yang robek, menjemur ikan yang sudah diasinkan untuk ikan asin, dll. Tak terasa tiba di TPI Bondet, kebetulan ada kapal yang baru saja bersandar di depan TPI ini untuk menurunkan muatan setelah melaut dari pagi hari.
Tapi sayangnya, kami semua peserta hunting tak dapat melihat proses pelelangan ikan, karena kita datang telalu siang. Tapi ada hal unik saat muatan ikan diturunkan dari kapal. Ada seekor kucing yang "mengambil" ikan-ikan yang berada di wadah, dan itu menjadi hal unik bagi para peserta hunting.
Setalah dari TPI Bondet, kembali ke hotel untuk bersih-bersih. Saat tiba di hotel, langsung bergegas ke kamar untuk mandi. Kami dikasih waktu 1 jam untuk bersih-bersih, setelah itu kumpul kembali ke bis untuk menuju tempat selanjutnya yaitu makan malam di Green Eastern Resto. Di resto ini benar-benar mewah dan enak, satu restoran disewa untuk para peserta hunting. Rencananya setelah makan, kami bergerak menuju Keraton Kanoman, tetapi tidak jadi malam itu karena sudah lelah akibat dari TPI Bondet tadi. Setalah makan, kembali ke hotel dan istirahat.
Hari ketiga di kota yang penuh menyimpan tempat wisata yang unik dan menarik. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB, dan itu harus sudah bangun langsung menuju bis untuk ke pantai Kejawan, pantai ini sebenarnya adalah pelabuhan Kota Cirebon. Tiba di area pantai, solat subuh dahulu baru hunting sunrise dari Kota Cirebon. Setelah solat, segera menuju pinggir laut untuk mencari posisi yang pas agar hasil fotonya bagus. Sayangnya, matahari pagi tertutup oleh awan yang hanya separuh saja, tidak semuanya tertutup awan, tetapi justru ditempat matahari itu terbit. Akhirnya mataharinya muncul, lumayan lah walau cuma sekejap saja munculnya.
Tiba di Cipari, lalu bergegas untuk foto karena tempatnya sempit dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang. Berhubung perut sudah mulai lapar kembali dan di depan tempat ini banyak tukang jualan, akhirnya pilihannya adalah makan bakso. Lumayan untuk mengganjal perut setelah perjalanan cukup melelahkan. Setelah dari Cipari, tempat selanjutnya adalah Linggarjati yang terkenal dengan Museum Linggarjati.