Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dilema Privasi Data dan Perlindungan Anak di Dunia Maya

12 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perlindungan anak di medsos. (KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

Wacana pembatasan akses medsos kembali ramai. Di warung, di grup keluarga, di kantor, semua ikut menimbang. Pemerintah pun sedang menyiapkan aturannya.

Gagasan ini lahir dari rasa cemas, dan kecemasan itu punya dasar kuat.

Anak-anak dipandang sebagai kelompok paling rentan. Mereka berhadapan langsung dengan konten negatif di dunia maya.

Pornografi ada dan jelas terlihat. Judi online juga nyata dan mengancam. Perundungan siber bisa merusak dari dalam.

Semua itu benar-benar berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Lembaga resmi sudah menyebut situasi ini genting.

Banyak anak jatuh sebagai korban konten negatif. Datanya ada dan dirilis lembaga resmi (KemenPPPA, 2021; UNICEF).

Di tempat lain, beberapa negara mulai melirik langkah yang lebih keras.

Australia, misalnya, mendiskusikan pelarangan medsos untuk anak di bawah 16 tahun. Alasan utamanya menyangkut kesehatan mental (Reuters, 2024).

Rancangan aturannya tegas. Perusahaan teknologi terancam denda jika melanggar, dan jumlahnya tidak kecil. Tapi efektifkah pendekatan seperti ini?

Bisakah modelnya disalin mentah-mentah ke semua negara, termasuk Indonesia yang punya demografi unik dan infrastruktur digital yang khas?

Masalahnya, fokus sering berhenti di soal membatasi akses. Seolah persoalan hanya di "pintu masuk". Seakan semuanya beres begitu anak tidak punya akun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun