Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ancaman Siber Masuk ke Pasar Kecil, Mengapa UMKM Jadi Sasaran Empuk?

10 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 5 Oktober 2025   16:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya literasi keamanan menambah risiko. Banyak pelaku UMKM belum paham pola penipuan digital.

Keterbatasan infrastruktur juga menghambat. Koneksi internet di daerah kerap tidak stabil.

Pembaruan sistem sering diabaikan. Akses jaringan pun tidak merata. Akibatnya, banyak UMKM belum bisa mengadopsi solusi cloud yang menjadi standar perusahaan besar.

Dampak serangan siber bisa sangat berat. Ransomware adalah ancaman yang paling terasa.

Begitu sistem terenkripsi, operasional langsung lumpuh. Data penting tidak bisa diakses.

Pilihannya pahit. Membayar tebusan yang besar, atau kehilangan semua data. UGM menegaskan ransomware termasuk lima risiko terbesar saat ini, bersama phishing dan malware (Kompas, 2023).

Ada pula dampak kepercayaan. Jika data pelanggan bocor, reputasi runtuh. Mengembalikan kepercayaan itu sulit.

UMKM jarang punya sumber daya untuk pemulihan citra dalam jangka panjang.

Pemerintah sudah melihat persoalan ini. Dirjen Aptika Hokky Situngkir menekankan bahwa transformasi digital harus disertai penguatan keamanan yang nyata, berikut pemahaman yang memadai.

Tanpa itu, kerugiannya bisa besar sekali. Pemerintah memang menggelar lokakarya kesadaran, tetapi jangkauannya masih terbatas pada sebagian pelaku (Tempo, 2024).

Jadi, strateginya perlu berlapis dan solid. Lapisan pertama adalah manusia. Latih karyawan agar peka terhadap penipuan dan rekayasa sosial (Palo Alto Networks, 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun