Ia menunjukkan bahwa ilmu bisa menjadi cara untuk bertahan hidup. Metodologi yang ia tinggalkan tetap kokoh. Bahkan serpihan batu pun, di tangannya, terus bicara.
***
Referensi:
- SAPIENS. (2021). An Archaeologist on the Railroad of Death - SAPIENS -- Anthropology Magazine. Diambil dari https://www.sapiens.org/archaeology/hendrik-robert-van-heekeren/
- ScholarSpace. (1976). From left to right, R. P. Soejono, H. R. van Heekeren, and W. G. Solheim II - ScholarSpace. Diambil dari https://scholarspace.manoa.hawaii.edu/bitstreams/2149e3d4-78b9-460b-bbd4-a2fbb949cd65/download
- Soejono, R. P. (1976). Hendrik Robert van Heekeren: 1902-1974. Asian Perspectives, 18(2), 107-113.
- van Heekeren, H. R. (1948). Prehistoric Discoveries in Siam, 1943-44. Proceedings of the Prehistoric Society, 14, 24-32.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!