Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memahami Tantangan Nyata Solusi Berbasis Alam di Perkotaan

9 Oktober 2025   03:00 Diperbarui: 28 September 2025   18:38 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman GBK, lokasi alternatif buat piknik selain Hutan Kota GBK, Jakarta Pusat(Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong)

Salah satu tantangan terbesar adalah waktu. Solusi dari alam bekerja lewat proses biologis, jadi tidak bisa instan.

Menanam bakau tidak langsung memecahkan masalah hari ini. Butuh tahun-tahun hingga perakaran kuat dan kerapatan pohon memadai.

Bandingkan dengan beton yang memberikan perlindungan segera setelah proyek selesai. Bagi komunitas yang hidup di bawah ancaman bencana, kecepatan sering jadi penentu. Faktor ini tidak boleh diabaikan.

Tantangan lainnya adalah kebutuhan lahan. Program NbS dalam skala besar memerlukan ruang.

Taman kota butuh area luas. Koridor hijau juga makan tempat. Di kota yang sudah padat, lahan mahal dan pengadaannya bisa jadi urusan pelik.

Meski begitu, ada juga yang berhasil bermanuver. Medelln di Kolombia, lewat proyek Green Corridors, mengubah ruas jalan menjadi koridor teduh yang nyaman (The Nature of Cities, 2021).

Artinya tantangan bisa diatasi, asal ada kemauan politik yang kuat dan perencanaan yang sangat hati-hati. Tanpa itu, proyek bisa memicu konflik sosial, apalagi jika menyangkut relokasi warga.

Ada satu hal lagi yang sering terlewat. Bahwa alam sendiri rentan. Ekosistem yang sudah dibangun tetap bisa terganggu oleh hama, penyakit, atau dampak perubahan iklim seperti kekeringan panjang.

Karena itu, NbS memerlukan komitmen perawatan jangka panjang. Inilah biaya tersembunyi yang kerap tidak terlihat di awal. Bank Dunia bahkan menekankan hal ini.

Investasi awal NbS bisa saja lebih rendah. Tetapi manfaat terbesarnya muncul dalam jangka panjang. Termasuk peningkatan kualitas udara dan air bersih (World Bank Blogs, 2022).

Kalau begitu, cara pandang kita juga perlu bergeser. Bukan hanya soal membangun, tetapi merawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun