Pendekatan hibrida sering kali paling masuk akal. Dengan menggabungkan rekayasa infrastruktur abu-abu seperti beton dengan keluwesan infrastruktur hijau yang mengandalkan alam.
Dengan kombinasi ini, perlindungan bisa dirasakan cepat, sementara manfaat lingkungannya tetap tumbuh dalam jangka panjang.
***
Referensi:
- European Environment Agency. (2016). Restoration of the Isar river, Germany. In Climate change, impacts and vulnerability in Europe 2016. https://www.eea.europa.eu/publications/climate-change-impacts-and-vulnerability-2016/case-study-1-isar-plan
- International Union for Conservation of Nature. (n.d.). Nature-based solutions. IUCN. Diakses pada 28 September 2025, dari https://www.iucn.org/our-work/nature-based-solutions
- Pita, P. D., Botero, V., & Echeverri, A. (2021, 12 Mei). Medelln's Green Corridors: An urban development model for social and environmental co-benefits. The Nature of Cities. https://www.thenatureofcities.com/2021/05/12/medellins-green-corridors-an-urban-development-model-for-social-and-environmental-co-benefits/
- Shiga, Y. (2023, 24 Agustus). Japan's Nagoya goes green to beat the heat. Nikkei Asia. https://asia.nikkei.com/Business/Cities/Japan-s-Nagoya-goes-green-to-beat-the-heat
- Wang, X., & Aggarwala, R. T. (2022, 26 Oktober). 5 ways nature-based solutions are building more resilient cities. World Bank Blogs. https://blogs.worldbank.org/en/sustainablecities/5-ways-nature-based-solutions-are-building-more-resilient-cities
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!