Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Occupy Wall Street: Gagal di Politik, Sukses di Budaya

26 September 2025   05:00 Diperbarui: 22 September 2025   10:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slogan 99 persen yang menjadi ikon kelompok Occupy Wall Street melawan ketidakadilan dalam sistem kapitalisme.(PAUL STEIN/FLICKR via Kompas.com)

Brookings Institution pada 2021 menekankan bahwa warisan terbesar Occupy bersifat kultural. Sebelum itu, ketimpangan ekonomi dianggap topik kering yang banyak berputar di ruang akademik.

Occupy menyeretnya ke ruang publik. Istilah “1 persen” dan “99 persen” masuk ke kosa kata global untuk membicarakan ketidakadilan ekonomi, sebuah pergeseran yang juga dicatat oleh NPR pada 2021.

Kesadaran publik tentang jurang kaya dan miskin naik drastis. Dampaknya masih terasa sampai sekarang.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun