Di satu sisi, ada keinginan kuat sekali. Keinginan untuk menyajikan cerita yang lebih membumi. Cerita yang juga relevan dengan perkembangan zaman. Di sisi lain, ada tarikan yang kuat. Tarikan untuk tetap setia pada formula melodrama.
Formula itu sudah terbukti laku keras. Mungkin masa depan sinema religi kita. Masa depannya tidak terletak pada revolusi total. Ia terletak pada sebuah evolusi yang cerdas.
Evolusi itu adalah sebuah modernisasi bertahap. Modernisasi dari resep yang sudah lama ada. Ini membuatnya terasa lebih dekat dan nyata. Terutama bagi generasi penonton yang lebih baru.
***
Referensi:
- Filmindonesia.or.id. (n.d.). Data penonton film Indonesia. Diakses pada 3 September 2025, dari https://filmindonesia.or.id/movie/viewer
- IMDb.com. (n.d.). Hadrah Daeng Ratu. Diakses pada 3 September 2025, dari https://www.imdb.com/name/nm8140321/
- Wikipedia. (2025, 1 Juli). Ketika Cinta Bertasbih (film). Dalam Wikipedia, ensiklopedia bebas. Diakses pada 3 September 2025, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ketika_Cinta_Bertabih_(film
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI