Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Teks vs Telepon, Cerminan Kebutuhan Kontrol Manusia Modern

25 Agustus 2025   03:00 Diperbarui: 24 Agustus 2025   22:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengirim pesan di WhatsApp.(Shutterstock/Alex Photo Stock via Kompas.com)

Orang sering mengajukan sebuah pertanyaan. Kenapa orang suka mengirim pesan teks? Kenapa ada yang suka menelepon langsung?

Jawabannya ternyata tidaklah sederhana. Hal ini bukan soal tua atau muda.

Bukan juga soal kebiasaan semata. Ada alasan lebih dalam di baliknya.

Dulu kita sangat mudah mengelompokkan orang. Anak muda dianggap pasti menyukai teks. Generasi tua lebih nyaman memakai telepon.

Anggapan ini memang ada benarnya. Namun sekarang zaman sudah banyak berubah.

Batasan generasi itu mulai terlihat kabur. Kita sering melihat profesional muda berdiskusi.

Mereka rapat memakai panggilan video. Sebaliknya, banyak orang tua sangat mahir. Mereka memakai stiker di aplikasi WhatsApp.

Artinya usia bukan lagi faktor utama. Kepribadian menjadi faktor yang lebih penting. Tuntutan pekerjaan juga bisa lebih berpengaruh.

Ada sebuah teori lama soal budaya. Teori ini dari antropolog Edward T. Hall (Edward T. Hall, 1976).

Teorinya membagi masyarakat jadi dua jenis. Pertama adalah masyarakat "konteks tinggi".

Contohnya adalah masyarakat di benua Asia. Mereka sangat butuh isyarat non-verbal. Nada suara serta ekspresi menjadi penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun