Harley-Davidson adalah sebuah simbol yang kuat. Merek ini sudah ada satu abad.Â
Ia melambangkan banyak hal penting. Seperti kebebasan dan semangat pemberontakan.Â
Semangat itu sangat khas dari Amerika. Citra itu dibangun dengan sangat kokoh.Â
Dasarnya adalah deru mesin V-twin. Desain motornya juga tak lekang waktu.Â
Namun zaman sekarang sudah banyak berubah. Citra legendaris itu punya tantangan berat.Â
Dulu mereka mencapai puncak kejayaan. Kini citranya mulai terasa sangat usang.Â
Terutama di mata generasi yang baru. Generasi ini punya pandangan yang berbeda.
Itulah masalah utama bagi Harley-Davidson. Mereka berjuang melawan sebuah persepsi.Â
Persepsi itu adalah "motor om-om". Label itu membuat mereka sulit terkoneksi. Mereka jauh dari pengendara lebih muda.Â
Anak muda punya selera yang berbeda. Mereka lebih suka motor yang praktis. Motor itu harus lincah dan canggih.Â
Tantangan ini bukan sekadar soal citra. Ini berdampak langsung ke kinerja bisnis.Â
Laporan finansial menunjukkan penurunan pendapatan. Penurunannya sangat signifikan sekali.Â
Ini adalah sinyal yang sangat jelas. Strategi baru sangat dibutuhkan sekali. Ini demi kelangsungan hidup legenda (Harley-Davidson, Inc., 2025). Mereka harus segera beradaptasi atau tertinggal.
Harley-Davidson menghadapi kenyataan pahit ini. Mereka memutuskan mengambil langkah berani.Â
Langkah itu adalah kembali ke balap. Mereka masuk ke arena balap global.Â
Ini bukan sekadar partisipasi yang biasa. Mereka menjalin kemitraan dengan Dorna.Â
Dorna adalah pemegang hak siar MotoGP. Mereka akan menggelar seri balap global. Seri balap ini akan sangat unik.Â
Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan. Pertanyaan dari para pengamat otomotif.Â
MotoGP adalah puncak rekayasa motor balap. Ini panggung motor prototipe canggih. Motor-motor itu saling beradu kecepatan.Â
Filosofi motor MotoGP sangatlah jelas. Motornya harus ringan dan juga aerodinamis.Â
Hal ini sangat kontras dengan DNA HD. DNA Harley-Davidson besar dan juga berat.Â
Motornya dirancang untuk kenyamanan berkendara.
Seri balap ini punya nama resmi. Namanya adalah "Bagger World Cup". Akan diluncurkan pada tahun 2026 (Harley-Davidson, Inc., 2025).Â
Konsepnya diadaptasi dari seri balap lain. Seri itu bernama King of the Baggers. Balapan ini populer di Amerika (MotoAmerica).Â
Ajang itu memakai motor turing besar. Motornya lengkap dengan boks di samping.Â
Motor-motor ini dimodifikasi secara ekstrem. Tujuannya untuk beradu cepat di sirkuit.Â
Kehadiran balapan ini adalah pertaruhan. Balapan ini ada di akhir pekan MotoGP.Â
Apakah penonton MotoGP akan menyambutnya? Mereka terbiasa aksi balap oktan tinggi.Â
Ada sebuah risiko yang sangat besar. Audiens mungkin melihatnya sebagai gimmick. Bukan kompetisi motorsport yang sangat serius.
Ada kejanggalan di strategi pemasaran. Perusahaan ingin ekspansi pasar internasional.Â
Tujuannya adalah Eropa dan juga Asia. Mereka akan meluncurkan motor cc kecil. Ini sesuai kondisi pasar lokal (Harley-Davidson, Inc., 2019).Â
Namun produk di MotoGP sangat berbeda. Mereka memakai Harley-Davidson Road Glide. Itu motor raksasa mesin 1.745cc (Harley-Davidson).Â
Lalu timbul pertanyaan yang sangat logis. Bagaimana balapan motor besar ini?Â
Apakah bisa mendorong penjualan motor kecil? Terutama di pasar India dan Tiongkok?Â
Ada kesenjangan antara dua produk itu. Kesenjangan ini menunjukkan kompleksitas tantangan mereka. Mereka harus bisa menjembatani perbedaan itu.
Langkah ini bukan sekadar strategi pemasaran. Ini adalah upaya dari Harley-Davidson.Â
Mereka ingin membuktikan sesuatu yang penting. Bahwa mereka tidak pernah takut berubah.Â
Mereka masih punya relevansi di otomotif. Pertaruhan ini memang sangat besar sekali.Â
Tapi diam bukanlah sebuah pilihan. Mereka membawa mesin bagger ke sirkuit.Â
Sirkuit-sirkuit itu sangatlah ikonik. Harley-Davidson berharap menulis babak baru.Â
Babak baru dalam sejarah panjang mereka. Apakah langkah ini akan benar-benar berhasil?Â
Akankah citra mereka jadi lebih muda? Atau justru menjadi kegagalan yang mahal?Â
Hanya waktu yang akan menjawabnya (Roadracing World, 2025). Dunia otomotif akan terus mengamati.
***
Referensi:
- Harley-Davidson, Inc. (2019). Harley-Davidson To Build Riders By Expanding Access In Asia With Small Displacement Motorcycle. Diakses dari https://investor.harley-davidson.com/news/news-details/2019/Harley-Davidson-To-Build-Riders-By-Expanding-Access-In-Asia-With-Small-Displacement-Motorcycle/default.aspx
- Harley-Davidson, Inc. (2025a). HARLEY-DAVIDSON AND MOTOGP ANNOUNCE NEW GLOBAL RACING SERIES, LAUNCHING IN 2026. Diakses dari https://investor.harley-davidson.com/news/news-details/2025/HARLEY-DAVIDSON-AND-MOTOGP-ANNOUNCE-NEW-GLOBAL-RACING-SERIES-LAUNCHING-IN-2026/default.aspx
- Harley-Davidson, Inc. (2025b). Harley-Davidson Delivers Second Quarter Financial Results and Announces HDFS Transaction with KKR and PIMCO. Diakses dari https://investor.harley-davidson.com/news/news-details/2025/Harley-Davidson-Delivers-Second-Quarter-Financial-Results-and-Announces-HDFS-Transaction-with-KKR-and-PIMCO/default.aspx
- Harley-Davidson. (n.d.). 2025 Road Glide. Diakses 22 Agustus 2025, dari https://www.harley-davidson.com/us/en/motorcycles/road-glide.html
- MotoAmerica. (n.d.). King of the Baggers. Diakses 22 Agustus 2025, dari https://www.motoamerica.com/kotb/
- Roadracing World. (2025). MotoGP: Introducing The Harley-Davidson Bagger World Cup. Diakses dari https://www.roadracingworld.com/news/motogp-introducing-the-harley-davidson-bagger-world-cup/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI