Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI Mendengarkan Tanpa Menghakimi, Tapi Harganya Privasi Anda

19 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   21:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempercayai tiruan ini bisa sangat berbahaya. Kita bisa terjebak dalam sebuah ilusi. Kita anggap mesin ini peduli kita.

Lalu ada persoalan mengenai soal biaya. Layanan ini memang kelihatannya gratis. 

Kita tak perlu bayar seorang psikolog. Tapi ada harga yang harus dibayar. 

Harganya adalah semua data pribadi kita. Semua cerita dan rahasia pribadi kita. 

Semua itu akan menjadi sebuah informasi. Kebijakan privasi perusahaan teknologi menjelaskannya. 

Data percakapan melatih model AI mereka. Info ini berasal dari (OpenAI, 2023). 

Kita menukar privasi dengan obrolan sesaat. Ini adalah harga yang sangat mahal.

Fenomena ini harus dilihat lebih luas. Konteksnya adalah akses kesehatan mental. 

Di banyak negara akses ini sulit. Termasuk juga di negara kita Indonesia. 

Akses ke psikolog masih sangat minim. Layanan psikolog juga sangat mahal. 

Kesenjangan ini menciptakan sebuah ruang kosong. Ruang kosong ini kemudian diisi teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun