Pada era 1960-an, sebuah gagasan mobil muncul. Gagasan itu sangat revolusioner.Â
Ia membayangkan mobil bertenaga mesin jet. Mobil ini bisa memakai banyak bahan bakar. Pilihannya sangat beragam sekali. Ada bensin, solar, hingga cairan lainnya.Â
Cairan itu seperti tequila atau parfum. Mobil impian ini benar-benar diciptakan. Namanya adalah Chrysler Turbine Car. Ia menjadi simbol optimisme teknologi.
Bagi korporasi Chrysler, ini pertaruhan strategis. Mereka berada di posisi yang sulit. Mereka bersaing dengan raksasa otomotif Amerika. Pesaingnya General Motors dan juga Ford.Â
Lompatan teknologi dianggap sebagai jalan keluar. Jadi mereka ingin membuat sesuatu berbeda.Â
Proyek mobil turbin pun dimulai serius. Mereka mengerahkan sumber daya penuh. Tim insinyur terbaik pun dikerahkan.Â
Mereka berhasil menciptakan mesin mahakarya (Wikipedia). Mesin itu sungguh mendahului zamannya.
Mesin turbin mobil ini punya keunggulan. Bobotnya jauh lebih ringan dari V8. Komponen bergeraknya hanya sekitar 60 bagian. Jumlah ini sangat sedikit sekali.Â
Mesin piston punya ratusan komponen bergerak. Artinya perawatannya secara teori sangat mudah.Â
Mesinnya tidak butuh penggantian oli berkala. Ia juga tidak perlu cairan pendingin.Â
Suaranya pun terdengar sangat halus. Nyaris tidak ada getaran sama sekali. Ini memberikan pengalaman berkendara yang unik (HowStuffWorks).
Daya tarik utamanya adalah bahan bakarnya. Kemampuannya meminum semua cairan yang mudah terbakar.Â
Hal ini sering didemonstrasikan dalam pameran. Ini membangun citra "mobil demokratis".Â
Pengguna seolah bebas dari perusahaan minyak. Konsep ini terdengar sangat idealis.Â
Konsep ini menjadi narasi pemasaran kuat. Namun pertanyaan mendasar tetap selalu ada. Apakah ini benar-benar sebuah keunggulan praktis?Â
Bagi rata-rata pengemudi, harga bahan bakar lebih penting. Ketersediaan mudah juga sangatlah krusial. Fleksibilitas bahan bakar ekstrem adalah gimik. Bukan kebutuhan nyata dalam penggunaan sehari-hari.
Chrysler menguji konsepnya di dunia nyata. Mereka meluncurkan program pengguna yang ambisius. Mereka meminjamkan 50 unit mobil ini. Mobil dipinjamkan pada keluarga terpilih Amerika. Program berjalan antara tahun 1963-1966 (Car and Driver, 2021).Â
Keluarga dipilih dari berbagai latar belakang. Tujuannya untuk mendapatkan data yang komprehensif.Â
Hasil program ini sangatlah positif. Hampir semua peserta menyukai mobil tersebut.Â
Mereka memuji akselerasinya yang sangat halus. Mereka suka sensasi berkendara yang futuristik.Â
Tapi ini pengalaman memakai barang gratis. Antusiasme mereka mungkin akan sangat berbeda. Berbeda jika mereka harus membeli mobilnya. Apalagi dengan harga yang pasti mahal.
Pada akhirnya mimpi indah ini hancur. Ia harus berhadapan dengan realitas keras.Â
Mobil turbin ternyata sangat boros. Jarak tempuhnya hanya 5,5 kilometer perliter.Â
Angka ini sangat buruk untuk era itu. Masalah serius lain adalah gas buangnya. Suhu gas buang capai 500 derajat (Hagerty Drivers Foundation).Â
Ini jelas sangat berbahaya bagi sekitar. Mobil ini juga punya masalah akselerasi.Â
Akselerasinya lambat pada kecepatan rendah. Ini membuatnya tidak ideal untuk kota.Â
Pukulan terakhir datang dari arah regulasi. Standar emisi baru lebih ketat. Mesin turbin tidak menghasilkan karbon monoksida.Â
Namun emisi nitrogen oksidanya sangat tinggi. Mobil canggih ini tidak lolos standar.Â
Kegagalan ini mungkin bukan nasib buruk. Perusahaan sekelas Chrysler harusnya bisa memprediksi.Â
Proyek ini resmi dihentikan tahun 1966. Biaya produksinya memang terlalu tinggi. Risiko pasarnya juga dinilai terlalu besar.Â
Sebagian besar dari 55 mobil dihancurkan. Kini yang tersisa hanya sembilan unit.Â
Salah satunya ada di The Henry Ford Museum. Kisah ini menjadi pelajaran abadi. Teknologi hebat saja tidak akan cukup.
***
Referensi:
- Hagerty Drivers Foundation. (n.d.). 1964 Chrysler Turbine Car (NVH-34). Diakses pada 16 Agustus 2025, dari https://driversfoundation.org/register/34
- HowStuffWorks. (n.d.). How Chrysler's turbine car worked. Diakses pada 16 Agustus 2025, dari https://auto.howstuffworks.com/chrysler-turbine-concept-cars.htm
- Robinson, A. (2021, 20 Januari). 1963 Chrysler Turbine Car: So cutting-edge, we're still waiting for it. Car and Driver. https://www.caranddriver.com/reviews/a35205253/1963-chrysler-turbine-car-drive-revisted/
- The Henry Ford. (n.d.). 1963 Chrysler Turbine-Powered Passenger Car. Diakses pada 16 Agustus 2025, dari https://www.thehenryford.org/artifact/33367/
- Wikipedia. (n.d.). Chrysler Turbine Car. Diakses pada 16 Agustus 2025, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Chrysler_Turbine_Car
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI