Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Proyek Mobil Turbin Chrysler Dihentikan Tiba-tiba?

18 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   13:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil Chrysler Turbine (Wikipedia)

Daya tarik utamanya adalah bahan bakarnya. Kemampuannya meminum semua cairan yang mudah terbakar. 

Hal ini sering didemonstrasikan dalam pameran. Ini membangun citra "mobil demokratis". 

Pengguna seolah bebas dari perusahaan minyak. Konsep ini terdengar sangat idealis. 

Konsep ini menjadi narasi pemasaran kuat. Namun pertanyaan mendasar tetap selalu ada. Apakah ini benar-benar sebuah keunggulan praktis? 

Bagi rata-rata pengemudi, harga bahan bakar lebih penting. Ketersediaan mudah juga sangatlah krusial. Fleksibilitas bahan bakar ekstrem adalah gimik. Bukan kebutuhan nyata dalam penggunaan sehari-hari.

Chrysler menguji konsepnya di dunia nyata. Mereka meluncurkan program pengguna yang ambisius. Mereka meminjamkan 50 unit mobil ini. Mobil dipinjamkan pada keluarga terpilih Amerika. Program berjalan antara tahun 1963-1966 (Car and Driver, 2021). 

Keluarga dipilih dari berbagai latar belakang. Tujuannya untuk mendapatkan data yang komprehensif. 

Hasil program ini sangatlah positif. Hampir semua peserta menyukai mobil tersebut. 

Mereka memuji akselerasinya yang sangat halus. Mereka suka sensasi berkendara yang futuristik. 

Tapi ini pengalaman memakai barang gratis. Antusiasme mereka mungkin akan sangat berbeda. Berbeda jika mereka harus membeli mobilnya. Apalagi dengan harga yang pasti mahal.

Pada akhirnya mimpi indah ini hancur. Ia harus berhadapan dengan realitas keras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun