Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komunikasi Publik Gagal, Kepercayaan Rakyat Melayang di Pati

14 Agustus 2025   17:06 Diperbarui: 14 Agustus 2025   17:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketegangan antara Bupati dan Satpol PP Pati dengan massa penggalang donasi.(DOKUMEN WARGA PATI via Kompas.com)

Bahkan ia dilempari botol oleh mereka (Harianjogja.com, 2025). Insiden ini menjadi sebuah simbol nyata. Simbol betapa lebarnya jarak yang tercipta.

Jadi, di mana letak akar masalahnya? Ini bukan lagi soal kebijakan salah. Ini adalah soal putusnya saluran komunikasi. 

Ada jurang pemahaman yang sangat lebar. Jurang antara logika pemerintah dan realitas warga. Pemerintah bicara memakai bahasa aturan. Mereka juga memakai bahasa angka dan target. 

Sementara itu warga bicara memakai bahasa rasa. Mereka bicara soal kebutuhan sehari-hari. Mereka juga menuntut adanya rasa keadilan. 

Keduanya memang sama-sama berbicara. Tetapi mereka tidak saling mendengarkan. Empati menjadi barang yang sangat langka.

Pada akhirnya, memimpin daerah itu sulit. Bukan hanya soal membuat sebuah aturan. Aturan yang benar secara hukum saja. 

Memimpin adalah sebuah seni tersendiri. Seni untuk mengelola harapan manusia. Juga untuk mengelola perasaan manusia. 

Ini adalah seni untuk mau mendengar. Mendengar sebelum pemimpin itu berbicara. 

Ini juga seni untuk mau menjelaskan. Menjelaskan sebelum melakukan suatu pemaksaan. 

Kisah di Pati ini menjadi cermin. Sebuah cermin penting bagi para pemimpin. 

Bahwa kepercayaan rakyat tidak didapat mudah. Tidak dari selembar surat keputusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun