Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengungkap Motif Tersembunyi Kebijakan Krisis Ekonomi Romawi Kuno

10 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 6 Agustus 2025   17:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mata uang Romawi kuno ((Enrique iguez Rodrguez/Wikimedia Commons/CC BY-SA 4.0) via Kompas.com)

Ada kesalahan konseptual yang sering terjadi. Beberapa pihak membandingkan kebijakan Tiberius. Mereka membandingkannya dengan Quantitative Easing modern (Pluang, UGM Macroeconomic Dashboard). 

Namun, ini tidak tepat. QE adalah kebijakan bank sentral. Bank membeli aset jangka panjang. Tujuannya pengaruhi suku bunga. Tujuannya juga tingkatkan likuiditas (Wikipedia). 

Tindakan Tiberius adalah subsidi langsung. Dia berikan dana tunai spesifik. Ini atasi krisis likuiditas tanah. Menyamakan keduanya adalah salah. Ini penyederhanaan yang keliru (Epicenter Harvard University).

Pada akhirnya, kebijakan Tiberius cerdik. Krisis Romawi terjadi pada 33 Masehi. Kebijakan ini terukur dan terarah. 

Penting melihatnya dalam konteks benar. Kebijakan ini bukan hanya kesejahteraan rakyat. Ini juga tentang stabilitas elit. Ini juga tentang menjaga kekuasaan. 

Romawi memang tidak menaikkan pajak. Anggaran juga tidak dipotong. Tapi, ada pihak yang lebih diuntungkan. 

Kisah Romawi ini memberi pelajaran. Kebijakan pro-rakyat punya lapisan rumit. Motif politik sulit dipisahkan. Motif itu dari keputusan ekonomi.

***

Referensi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun