Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kala Peranakan Arab dan Tionghoa Bela Diponegoro

17 Juli 2025   23:00 Diperbarui: 30 Juni 2025   16:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Pangeran Diponegoro memimpin pertempuran karya Basoeki Abdullah.(kebudayaan.kemdikbud.go.id via Kompas.com)

Beda itu indah. Beda itu kekuatan. Kalau kita bersatu, negara kita makin maju. Keluarga kita aman. Masa depan cerah. Ini pesan penting dari para pahlawan.

- Hasan Munadi (Samparwedi), Penasihat Setia. 

Pangeran Diponegoro sangat percaya padanya. Hasan Munadi (Samparwedi) itu keturunan Arab. Dia anak dari Sayid Alwi Ba'abud. Orang Arab yang berilmu. Bapaknya ahli agama dan tabib (Tirto, 2024). 

Dia dikenal juga sebagai Kiai Haji Hasan Munadi atau Tumenggung Samparwadi. Dia jadi panglima pasukan Barjumungah (Carey, 2008). 

Brill mencatat Hasan Munadi (Samparwedi) sebagai penghubung utama Diponegoro--Belanda (Carey, 2008, via Brill). Ini bukti Diponegoro tidak pilih-pilih.

- Pangeran Joyokusumo, Panglima Berani. 

Dia juga sangat dekat Diponegoro. Pangeran Joyokusumo itu beda. Dia berdarah Cina (Carey, 2015). Ibunya kesukaan Hamengku Buwono II. 

Catatan resmi Wikipedia juga menyebutkan ia berpihak pada Diponegoro dan memiliki ibu berdarah Tionghoa (Wikipedia Joyokusumo I, 2025). Meski Cina, dia sangat pintar. Juga berani sekali. 

Waktu Keraton diserang Inggris. Namanya Geger Sepehi (1812). Dia tetap bertahan di dalam. Padahal pangeran lain banyak sembunyi (Tirto, 2024). 

Di Perang Jawa, dia jadi komandan senior. Panglima pasukan kuda. Keahliannya luar biasa (Carey, 2008). Dia jadi besan Diponegoro juga. Hubungan mereka makin erat. 

Dia selalu di sisi Diponegoro. Di banyak pertempuran. Dia bukti nyata keberanian. Tanpa lihat asal-usul.

- Pasukan Beragam, Kekuatan Besar. 

Bukan cuma Hasan Munadi (Samparwedi) dan Joyokusumo. Pasukan Diponegoro itu beragam sekali. Ada banyak suku di sana. Bukan cuma Jawa. Ada juga prajurit wanita. Beberapa dari mereka peranakan Cina (Tirto, 2024). 

Ini bukti Diponegoro merangkul semua. Siapa saja yang mau berjuang. Diterima dengan tangan terbuka. Dia tidak peduli beda warna kulit. Atau beda agama. Yang penting satu tujuan. Mengusir penjajah. 

Penelitian Peter Carey menyebut sekitar 200 santri gabungan berbagai etnis berperang di barisan Diponegoro (SindoNews, 2024). Semangat perjuangan mereka sama. Ini pelajaran bagi kita semua. Bahwa beda itu bukan halangan. Malah jadi kekuatan besar.

Pelajaran Berharga untuk Kita. Kisah Hasan Munadi (Samparwedi) dan Joyokusumo itu nyata. Mereka tunjukkan hal penting. Pemimpin yang hebat. Tidak akan pandang bulu. Selama niatnya baik. Dan mau berjuang. Mereka pasti dirangkul. 

Ini contoh buat Indonesia sekarang. Kita harusnya begitu juga. Saling percaya. Saling rangkul. Jangan mudah curiga. Hanya karena beda suku atau agama. 

Kalau kita bersatu, kita kuat. Penjajah dulu tidak akan bisa pisahkan kita. Mereka hanya bisa kalahkan. Jika kita terpecah. Mari kita jaga baik-baik. Persatuan dan kesatuan kita. Demi masa depan anak cucu. Supaya hidup mereka tenang.

Jadi, ingat baik-baik. Sejarah kita itu kaya. Penuh pelajaran penting. Pahlawan kita tidak cuma satu jenis. Mereka beragam. Tapi hati mereka satu. Untuk bangsa. Ini bukti nyata. 

Beda itu bukan penghalang. Justru kekuatan. Kita harus mencontoh mereka. Hidup rukun selalu. Jangan biarkan perbedaan. Jadi penyebab masalah. Kalau kita bersatu. Kita pasti menang. 

Sama seperti Diponegoro. Dia menang karena merangkul semua. Ini harapan kita. Untuk Indonesia yang kuat. Dan damai. Selamanya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun