Pemerintah mengembalikan jurusan di SMA mulai 2025/2026, bagaimana pengaruhnya bagi siswa dan pendidikan?
Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan kalau jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA/SMK bakal kembali berlaku mulai 2025/2026.Â
Sebelumnya, di masa Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim menghapus jurusan di SMA supaya siswa bisa pilih pelajaran sesuai minat mereka.Â
Tapi, setelah beberapa tahun, ternyata ada masalah. Itu yang akhirnya membuat kebijakan ini diubah lagi.Â
Jadi, kenapa bisa berubah lagi, ya? Dan gimana dampaknya buat siswa dan pendidikan kita ke depan?
Era Kurikulum Merdeka dan Dilemanya
Sebelum bahas soal menghidupkan kembali penjurusan, coba kita ingat kebijakan sebelumnya. Kurikulum Merdeka dulu memberi kebebasan buat siswa memilih pelajaran tanpa dibatasi jurusan.Â
Siswa bisa pilih pelajaran sesuai minat mereka. Misalnya, kalau mereka suka seni, bisa pilih pelajaran seni tanpa harus di jurusan Bahasa. Harapannya, siswa bisa lebih bebas mengembangkan diri tanpa terhalang jurusan yang nggak sesuai minat.
Tapi ternyata, kebebasan ini nggak selalu bagus. Banyak orang tua dan guru merasa ada masalah. Tanpa jurusan yang jelas, siswa kesulitan fokus belajar.Â
Misalnya, ada yang ingin jadi dokter tapi nggak belajar Biologi dengan serius. Ada juga yang mau masuk jurusan Teknik, tapi nggak pernah belajar Fisika.Â
Perguruan tinggi juga kesulitan. Banyak mahasiswa yang masuk jurusan yang nggak sesuai dengan pelajaran yang mereka ambil di SMA.