Mengapa penting? Karena pemain barongsai bukan hanya menari, tetapi juga harus mampu mengangkat beban kepala barongsai yang tidak ringan, menopang berat badan rekan setim, dan melakukan gerakan-gerakan akrobatik yang menantang gravitasi.
Bayangkan saja, pemain yang memegang kepala barongsai, beban di pundaknya bisa sangat berat, apalagi saat bergerak lincah dan melompat-lompat.Â
Sementara itu, pemain di bagian belakang harus menjadi tumpuan yang kokoh, bahkan terkadang menjadi pijakan bagi pemain depan untuk melakukan gerakan yang lebih tinggi.Â
Semua ini membutuhkan kekuatan otot kaki, punggung, dan lengan yang luar biasa. Oleh karena itu, latihan fisik yang intens adalah kunci utama untuk menghindari cedera dan memastikan pertunjukan berjalan lancar dan memukau.
Hasil dari Latihan Tanpa Henti
Setelah fondasi fisik terbangun, latihan dilanjutkan dengan penguasaan teknik barongsai.Â
Teknik-teknik ini meliputi berbagai gerakan akrobatik yang kompleks, seperti naik ke paha pemain lain, berdiri di atas dua paha, berguling, salto, dan berbagai variasi gerakan singa yang dinamis.Â
Semua gerakan ini tidak bisa dikuasai dalam semalam, sahabat. Butuh latihan berulang-ulang, kesabaran, dan koordinasi tim yang solid.
Artikel Tempo.co mengungkapkan bahwa latihan teknik ini seringkali dilakukan dengan disiplin yang tinggi. Bahkan, ada sanggar yang menggunakan rotan sebagai "motivasi" agar pemain fokus dan disiplin dalam berlatih.Â
Mungkin terdengar keras, tapi ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mempersiapkan diri.Â
Menjelang Imlek, fokus latihan bahkan lebih ditingkatkan pada sinkronisasi gerakan antar pemain dan keselarasan dengan irama musik.Â
Karena, pertunjukan barongsai yang sempurna bukan hanya soal gerakan individu yang hebat, tetapi juga harmoni dan kekompakan tim secara keseluruhan.