Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Di Balik Barongsai, Ada Latihan Keras Tiada Henti

28 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   18:30 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atraksi barongsai dari Kelompok Kong Ha Hong menghibur pengunjung Taman Impian Jaya Ancol. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Di balik lincahnya barongsai Imlek, ada latihan fisik berat dan teknik akrobatik yang memukau.

Bicara soal Imlek, pasti pikiran kita langsung tertuju pada satu pertunjukan yang selalu berhasil mencuri perhatian, yaitu Barongsai. 

Lihat saja, setiap kali musik riang mulai mengalun dan sosok singa berwarna-warni muncul, semua mata langsung tertuju padanya. 

Anak-anak tertawa riang, orang dewasa pun ikut terhipnotis dengan kelincahan dan keindahan gerakannya.

Tapi, pernahkah kita benar-benar tahu apa yang ada di balik kemeriahan barongsai itu? 

Lebih dari Sekadar Gerakan Indah

Saat kita menyaksikan barongsai di atas panggung, semuanya tampak begitu ringan dan mudah. 

Namun, percayalah, untuk mencapai kelincahan dan kesempurnaan gerakan itu, para pemain barongsai harus melewati proses latihan yang sangat melelahkan. 

Tempo menggambarkan dengan jelas bagaimana kerasnya latihan di sanggar-sanggar barongsai, seperti Sanggar Kong Zi Miao dan Sanggar Teddy Lung.

Persiapan Fisik Ekstra Keras

Menurut Tempo, latihan fisik adalah menu wajib bagi para pemain barongsai. Pemanasan mereka saja sudah seperti latihan atlet profesional. 

Mulai dari lari jarak jauh, push-up ratusan kali, squat, hingga angkat beban. Tujuannya jelas, untuk membangun fondasi kekuatan dan stamina yang prima. 

Mengapa penting? Karena pemain barongsai bukan hanya menari, tetapi juga harus mampu mengangkat beban kepala barongsai yang tidak ringan, menopang berat badan rekan setim, dan melakukan gerakan-gerakan akrobatik yang menantang gravitasi.

Bayangkan saja, pemain yang memegang kepala barongsai, beban di pundaknya bisa sangat berat, apalagi saat bergerak lincah dan melompat-lompat. 

Sementara itu, pemain di bagian belakang harus menjadi tumpuan yang kokoh, bahkan terkadang menjadi pijakan bagi pemain depan untuk melakukan gerakan yang lebih tinggi. 

Semua ini membutuhkan kekuatan otot kaki, punggung, dan lengan yang luar biasa. Oleh karena itu, latihan fisik yang intens adalah kunci utama untuk menghindari cedera dan memastikan pertunjukan berjalan lancar dan memukau.

Hasil dari Latihan Tanpa Henti

Setelah fondasi fisik terbangun, latihan dilanjutkan dengan penguasaan teknik barongsai. 

Teknik-teknik ini meliputi berbagai gerakan akrobatik yang kompleks, seperti naik ke paha pemain lain, berdiri di atas dua paha, berguling, salto, dan berbagai variasi gerakan singa yang dinamis. 

Semua gerakan ini tidak bisa dikuasai dalam semalam, sahabat. Butuh latihan berulang-ulang, kesabaran, dan koordinasi tim yang solid.

Artikel Tempo.co mengungkapkan bahwa latihan teknik ini seringkali dilakukan dengan disiplin yang tinggi. Bahkan, ada sanggar yang menggunakan rotan sebagai "motivasi" agar pemain fokus dan disiplin dalam berlatih. 

Mungkin terdengar keras, tapi ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mempersiapkan diri. 

Menjelang Imlek, fokus latihan bahkan lebih ditingkatkan pada sinkronisasi gerakan antar pemain dan keselarasan dengan irama musik. 

Karena, pertunjukan barongsai yang sempurna bukan hanya soal gerakan individu yang hebat, tetapi juga harmoni dan kekompakan tim secara keseluruhan.

Mengapa Kita Perlu Menghargai Proses di Balik Barongsai?

Mengapa latihan barongsai harus begitu berat dan serius?  Bukankah ini hanya sekadar hiburan untuk memeriahkan Imlek? 

Nah, justru di sinilah letak nilai pentingnya kita memahami sisi "dapur" dari pertunjukan barongsai. 

Seperti yang saya baca dari Kompas.id, atraksi barongsai memang bukan sekadar hiburan semata, melainkan sebuah seni pertunjukan yang membutuhkan keterampilan dan stamina yang luar biasa.

Dedikasi dan Cinta Seni

Menurut Tempo.co, para pemain barongsai di sanggar-sanggar seperti Kong Zi Miao dan Teddy Lung, berlatih tanpa dibayar dan dengan sukarela. 

Mereka berasal dari berbagai latar belakang usia dan profesi, namun memiliki satu kesamaan: kecintaan terhadap seni barongsai. 

Dedikasi inilah yang menjadi bahan bakar utama mereka untuk terus berlatih keras, meskipun melelahkan dan terkadang menyakitkan. 

Mereka tidak hanya mengejar popularitas atau materi, tetapi lebih kepada kepuasan batin dan keinginan untuk melestarikan tradisi budaya yang berharga.

Lebih dari Sekadar Menikmati Pertunjukan

Dengan memahami betapa beratnya latihan barongsai, kita sebagai penonton seharusnya bisa lebih mengapresiasi setiap gerakan yang kita saksikan di atas panggung. 

Kita tidak lagi hanya melihat kostum yang meriah atau musik yang riang, tetapi juga kerja keras, keringat, dan pengorbanan yang telah dicurahkan para pemain. 

Apresiasi ini akan membuat pengalaman menonton barongsai menjadi lebih bermakna dan berkesan. 

Kita akan menyadari bahwa setiap lompatan singa, setiap putaran kepala, dan setiap gerakan akrobatik yang memukau, adalah hasil dari latihan berjam-jam, bahkan bertahun-tahun.

Kesimpulan

Latihan keras barongsai ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan. Bahwa untuk mencapai sesuatu yang indah dan bermakna, dibutuhkan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. 

Tidak ada kesuksesan yang instan, semua butuh proses dan perjuangan. Barongsai mengajarkan kita bahwa di balik setiap keindahan, selalu ada usaha yang luar biasa.

***

Referensi:

  • Kompas.id. (2023, Januari 21). Atraksi barongsai semarakkan perayaan Imlek di Jakarta. [https:  //www. kompas. id/baca/metro/2023/01/21/atraksi-barongsai-semarakkan-perayaan-imlek-di-jakarta]
  • Tempo.co. (2025, Januari 27). Cara latihan barongsai menjelang Imlek. [https:  //www. tempo. co/teroka/cara-latihan-barongsai-menjelang-imlek-1199393]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun