Padahal selama saya tinggal di Indonesia, saya biasa makan potongan-potongan pizza yang berbentuk segitiga dengan memakai tangan.Â
Menurut suami saya, itu bukan budaya orang Jerman dan Eropa umumnya. Makan potongan pizza dengan tangan lebih pada budaya 'pop' Amerika. Maksudnya Amerika Serikat.Â
Saya sempat berpikir, ini kebiasaan makan orang Eropa begitu ribet. Coba bayangkan saja, sampai fanatiknya orang Jerman memakai pisau dan garpu ketika makan, sampai-sampai makan nasi juga mereka menggunakan kedua alat makan tersebut.Â
Kalau kita makan di restoran-restoran Asia yang ada di Jerman, dengan menu utamanya nasi, jangan kaget kalau nanti kita akan mendapatkan pisau dan garpu juga.Â
Nasi yang kita makan, terutama nasi dari beras Basmati, setidaknya agak sedikit berhamburan di garpu yang kita gunakan untuk menyendok nasi yang akan kita makan.Â
Ada lagi hal tabu lain yang perlu diperhatikan ketika makan sup. Nah kalau makan sup ini biasanya cuma pakai mangkuk dan sendok. Dilarang menyedot kuah sup di mangkok dengan menggunakan langsung mulut kita.Â
Ketika memasukkan kuah sup ke dalam mulut juga dilarang bersuara,meski suara itu merupakan 'ecapan' secara tak sadar mulut kita karena kelezatan sup.Â
Terkadang ketika di Indonesia dulu kalau makan semangkuk bakso, kuah yang tersisa, saya langung hirup dari mangkok dengan menempelkan mulut saya di bibir mangkuk.Â
Saya masih melanjutkan pertanyaan lagi ke suami, "tapi kenapa di Jerman ini ketika kita sedang makan bersama, orang tidak merasa malu dengan menyedot ingus dari hidung meski dengan menggunakan sapu tangan di depan meja makan di hadapan orang-orang lain?'
"Itu tidak termasuk kategori ketidaksopanan ketika makan bersama. Coba kamu bayangkan kalau tidak dibuang ingus itu, akan tidak melegakan dan mengganggu kesehatan orang yang punya ingus kan?"