Mohon tunggu...
Ai Nuraidah
Ai Nuraidah Mohon Tunggu...

Selanjutnya

Tutup

Trip

Merasakan Hidup di Atas Hamparan Awan Gunung Gede

11 Desember 2018   09:25 Diperbarui: 11 Desember 2018   09:42 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Curug Cibereum, ada mata air yang lain di sekitar pos kandang batu. Akan tetapi, menurut berita yang beredar terdapat mitos menyeramkan sehingga membuat pendaki enggan untuk mengambil air dari mata air tersebut. 

Setelah itu, pendaki akan melalui sumber air panas. Di sana, biasanya para pendaki yang sedang melakukan perjalanan pulang setelah muncak akan mandi di sumber air panas ini untuk menghangatkan badan mereka. Tempat ini juga menjadi favorite pendaki karena dapat santai bermain air panas setelah melakukan perjalan menggigil di atas puncak.

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan serta rintangan berat yang dilewati, pendaki akan sampai pada temat yang menyuguhkan hamparan luas padang Eidelweiss yang sangat indah, yaitu alun-alun suryakencana.

Di sini, pendaki yang beruntung dapat menikmati matahari terbenam atau sunset secara langsung. Pemandangan yang asri nan indah bisa kita dapatkan setelah sampai di titik ini. Selain itu, lapangan luas ini menjadi tempat para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam.

Pada pagi hari, kita akan dibangunkan oleh para pedagang untuk melakukan persiapan melanjutkan perjalanan ke puncak gunung gede. Biasanya, para pedagang akan menjajakan dagangannya sedari pagi agar para pendaki dapat melakukan sarapan pagi sebelum naik ke puncak. 

Hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai ke puncak gunung gede dari alun-alun suryakencana. Pada titik ini lah, kita dapat merasakan hidup di atas hamparan awan gunung gede. 

Jika kita melakukan pendakian sedari pagi, mata akan dimanjakan dengan matahari terbit atau sunrise yang kemudian disusul dengan hamparan awan yang sangat indah. 

Angin yang bergemuruh membuat suasana seakan dunia ini tidak ada keramaian dan hanya hidup di antara ciptaan tuhan yang berdiri tanpa kemunafikan.

1-5c0f1f30bde57555ab057cf2.jpg
1-5c0f1f30bde57555ab057cf2.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun