Mohon tunggu...
Ai Erfariyah SPd
Ai Erfariyah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

SMP Negeri 1 Ciracap, Kabupaten Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Guru Saat Pandemi dengan Membuat Video Pembelajaran

10 Februari 2021   15:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   15:39 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi yang dapat digunakan dalam pembuatan video diantaranya adalah aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam android atau komputer dan laptop.

Perlu langkah-langkah yang benar dalam proses pembuatan video pembelajaran, di antaranya adalah menyusun ide. Ide atau gagasan dapat ditemukan oleh guru sendiri atau dari pengalaman orang lain. Dalam menemukan ide perlu menyesuaikan dengan materi, pendalaman materi dapat menggunakan referensi-referensi yang dapat dipercaya.

Setelah menemukan ide, langkah selanjutnya adalah membuat alur cerita dapat berupa tulisan, ataupun tanpa tertulis. Tetapi biasanya alur cerita yang tertulis akan menghasilkan kualitas video yang terstruktur dibandingkan alur cerita yang spontan. Alur cerita disini dapat dikatakan sebagai sekenario bagaimana kita membuat sebuah video. Skenario tersebut dapat digambarkan dalam bentuk Storyboard.

Surya Arif Kartono dalam “Webinar Pembuatan Video Pembelajaran Ala Guru Juara menyampaikan beberapa tips singkat dalam pembuatan storyboard diantaranya :

1. Buatlah kotak landscape dengan rasio yang sama dengan video pembelajaran (biasanya 16 : 9).

2. Jangan lupa untuk memberikan nomor urut agar alur cerita teratur (tetap pahami rumus 10 detik) Pengambilan gambar di serahkan kembali ke para content creator (guru), jika seperti saya yang single fighter: ya mungkin menggunakan kamera statis (diam) tinggal mengatur sudut pengambilan gambar. Jika bekerja sebagai tim maka dalam story board perlu mencantumkan teknik pengambilan gambar yang berbeda-beda (cinematography)

3. Periksa Peta Konsep yang tertera pada buku pelajaran (biasanya akan membantu menentukan alur cerita video pembelajaran)

4. Pada setiap bagian tentukan mana yang akan menjadi fokus utama atau pemeran utama (aktor utama, objek (benda), animasi, kegiatan, background) jangan sampai subjek atau objek menghalangi fokus utama dari video pembelajaran ini.

5. Gambar atau aset yang akan digunakan sebaiknya konsisten dan jelas sesuai dengan desain atau genre yang diinginkan.

6. Perkiraan tempat kosong yang akan digunakan untuk fokus utama (bisa animasi, teks, video, atau gambar) misalkan ingin menjelaskan materi apakah pemeran utama ada di tengah (maka ruang kosong ada di kanan kiri) atau di pinggir (berarti sisi yang lain menjadi ruang kosong yang besar) atau bahkan tidak memerlukan pemeran utama (hanya menggunakan animasi)

7. Hal-hal yang menyulitkan guru seperti melebih-lebihkan informasi ini harus diperhatikan agar tidak merusak jalannya alur cerita video (akan berdampak pada durasi, berdampak pada materi utama tidak tersampaikan, mereduksi informasi penting)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun