Mohon tunggu...
Ai Erfariyah SPd
Ai Erfariyah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

SMP Negeri 1 Ciracap, Kabupaten Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Guru Saat Pandemi dengan Membuat Video Pembelajaran

10 Februari 2021   15:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   15:39 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Bertanya pada diri sendiri atau tim, mengapa ingin membuat video ini dan apa output yang diinginkan?

9. Storyboard tidak menutup kemungkinan dapat berubah seiring berjalannya proses pengambilan video karena faktor ekspektasi versus realita. (bisa dikarenakan kondisi tempat, waktu, tiba-tiba muncul ide lain yang lebih kreatif atau bahkan bisa saja tidak).

Sebelum mengambil langkah berikutnya, guru perlu menentukan apakah video yang dibuat akan bersama tampilan wajah atau cukup penjelasan suara saja. Hal ini menentukan alat-alat apa saja yang harus digunakan.

Apabila guru hanya meyajikan sumber suara tanpa wajah, maka guru tidak memerlukan kamera lagi. Dalam penjelasan materi dapat menggunakan rekaman layar yang berasal dari laptop atau handpone.

Setelah skenario sudah lengkap, guru bisa  memulai mengambil gambar dengan menggunakan kamera. Kamera yang dipakai sebaiknya kamera dengan resolusi yang baik. Android yang beredar sekarang kualitas kameranya sudah setara dengan kamera jenis DSLR. Jadi tidak perlu mengeluarkan modal banyak untuk membeli kamera DSLR cukup menggunakan kamera android saja.

Dalam proses pengambilan gambar terdapat hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah kualitas suara atau audio. Guru dapat menggunakan berbagai jenis mic, misalnya micropon clip on, micropon wireless dengan harga yang sangat terjangkau. Fungsi mic disini adalah sebagai alat penjernih suara.

Proses perekaman dapat dilakukan oleh satu orang yaitu guru sendiri, bisa juga dibantu oleh asisten untuk lebih memudahkan selama proses pengambilan gambar.

Agar gambar yang dihasilkan maksimal maka perlu penunjang yang lain misalnya pencahayaan atau lighting. Pencahayaan memiliki peran yang sangat penting untuk menhasilkan kualitas gambar yang maksimal. Guru dapat menggunakan sumber cahaya dari lampu ruangan atau sumber lain yang memang khusus untuk proses pengambilan gambar, misalnya soft box atau jenis lainnya.

Setelah proses pengambilan gambar selesai langkah selanjutnya adalah proses editing. Proses ini dapat menggunakan beberapa aplikasi android maupun pc/laptop misalnya Kine Master, Adobe Premiere Clip, PowerDirector, Quick, VivaVideo, Inshot, Camtasia, Filmora,  dan aplikasi lain yang lebih banyak lagi.

Tahap akhir proses editing adalah proses rendering sampai menjadi video yang dapat di publikasikan. Proses editing memerlukan daya kreativitas dari guru tersebut, sehingga video yang dihasilkan dapat mewakili dirinya untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Kendala yang sering dihadapi adalah minimnya aset yang dapat digunakan apalagi aset tersebut murni buatan sendiri. Guru harus teliti dan hati-hati dalam penggunaan aset yang memiliki hak cipta. Berarti tantangan selanjutnya adalah bagaimana membuat aset gambar sendiri. Oleh karena itu ia harus melakukan literasi digital sesuai kebutuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun