[caption id="attachment_254914" align="aligncenter" width="640" caption="Mendapat oleh-oleh Blangkon Solo dari seorang teman beserta isi Goddie Bag Asean Blogger Festival"][/caption]
Lokasinya kurang lebih tak sampai 2 kilometer dari tempat menginap di Jalan Sugiyopranoto. Tinggal belok kiri (atau Barat) dari Hotel Kesumah Sahid, berjalan lurus terus, dengan patokan lewati perempatan satu-satunya lalu lurus lagi. Gapura besar berwarna putih sebagai penanda, sudah mulai keliatan setelah melewati perempatan tadi.
Alun-alun sebagai pembatas antara jalan setapak dengan Pura Mangkunegaran, menjadi permadani untuk menuju pagelaran. Ya malam itu (11/05) di Pendopo Mangkunegaran akan ada pagelaran "Pentas tari kolosal Timun Mas" yang dibawakan oleh Sanggar Seni Surya Sumirat Mangkunegaran. "Pentas tari kolosal Timun Mas" dalam rangka event dua tahun sekali bernama "Mangkunegaran Perfoming Art."
Sebagaimana suasana di tempat-tempat pertunjukkan terbuka, di sekeliling panggung pendopo sudah ramai. Saya dan lima orang rombongan Asean Blogger yang termasuk memadati area sekitar panggung, mendapati pertunjukkan belum dimulai.
Dengan kamera siap jepret di tangan, saya sama dengan beberapa teman rombongan lain mencari-cari moment apa yang bisa direkam dalam gambar. Begitulah pula rerata pengunjung pagelaran, kamera-kamera dengan merk berbagai jenis siap menjadi senjata perekam.
Tanpa menunggu lama, lewatlah satu-persatu para artis pertunjukkan. Tentu mereka menggunakan kostum "Pentas tari kolosal Timun Mas." Dan inilah, obyek yang sangat pantas untuk direkam. Pertama yang melewati beberapa meter dari tempat saya berdiri adalah sepasang "bidadari."
Ya dua remaja putri (yang cantik) berkostum kemben dan kain kebaya, melewati saya dengan bercanda antar sesama. Punggung dua penari yang terbuka itu seakan ikut bergetar, mengikuti derai canda mereka berdua.
Setelah mengabadikan dua bidadari itu, berturut-turut dibelakangnya datang rombongan kecil para artis pagelaran. Masih menggunakan kostum penari Jawa yang bervariasi, mereka semua menuju ke samping kiri panggung dari posisi tempatku berdiri.
Spontan, saya beserta beberapa teman Blogger Asean mengikuti mereka ke arah tersebut. Di sana kami lebih leluasa merekam gambar para penari yang sedang bersiap-siap pentas.
Belum puas rasanya mengabadikan gambar para penari pentas, mendadak seorang teman menginggatkan rombongan kami belum makan malam. Menginggat acara puncak pagelaran Timun Mas belum dimulai, kami pun beranjak meninggalkan lokasi sebentar, jelas untuk mengisi perut kami dengan beberapa makanan khas Solo.
Mencicipi semangat budaya Jawa