4. Robert Lewandowski (Barcelona)
Meski tidak muda lagi, Lewandowski tetap menunjukkan kelasnya sebagai predator ulung. Ia memuncaki daftar top skor La Liga dengan 35 gol dan menjadi bagian penting dari lini depan Barcelona. Jika Blaugrana menutup musim dengan gelar Liga Champions, Lewandowski bisa meraih penghargaan yang selama ini selalu luput dari genggamannya.
5. Kylian Mbapp (Real Madrid)
Musim pertama Mbapp bersama Real Madrid cukup sukses secara individu ia mencetak lebih dari 30 gol di semua kompetisi. Namun, kegagalan Real Madrid meraih trofi Liga Champions dan kehilangan gelar La Liga bisa menjadi penghalang bagi penyerang Prancis ini untuk meraih Ballon d'Or 2025.
Meski demikian, performa individunya tetap konsisten di level tertinggi dan namanya selalu diperhitungkan dalam daftar tiga besar.
6. Raphinha (Barcelona)
Di bawah asuhan pelatih baru Hansi Flick, Raphinha mengalami kebangkitan performa. Ia mencetak 25 gol dan mencatatkan 18 assist, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di Eropa. Perannya sangat vital di Barcelona musim ini, terutama dalam fase gugur Liga Champions.
Jika Barcelona menjuarai UCL dan Copa del Rey, Raphinha berpeluang besar menjadi "kuda hitam" dalam persaingan Ballon d'Or.
7. Erling Haaland (Manchester City)
Nama Haaland tak pernah lepas dari daftar kandidat Ballon d'Or sejak musim debutnya di City. Tahun ini, ia mencetak 29 gol dalam 39 pertandingan tetap mengesankan, meski tidak sefenomenal musim sebelumnya. Sayangnya, City gagal melangkah jauh di Liga Champions, yang bisa mengurangi peluangnya dalam persaingan.
Meski begitu, dominasi di Premier League dan potensi Euro 2024 bisa memperbaiki kansnya.