Rembang, Sluke (1/8/2020) – Pengembangan sektor wisata di Kabupaten Rembang mulai digencarkan. Hal tersebut sejalan dengan banyaknya sektor pariwisata dari berbagai aspek mulai dimunculkan dan dilakukan pengembangan. Salah satunya wisata berbasis ilmu geologi atau kebumian yang merupakan terobosan terbaru dalam pengembangan wisata. Kondisi tersebut mengimplementasikan tujuan dalam menciptakan sustainable development goals (SDG’s) yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang layak bagi semua. Untuk itu pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Pulang Kampung” mahasiswa UNDIP memberikan peta persebaran dan rancangan site plan potensi wisata geologi di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang.
Pemillihan Kecamatan Sluke dikarenakan kondisi geologi di tempat ini beragam dari kondisi topografi tinggian sampai topografi rendahan, sehingga bisa didapatkan kondisi geologi yang lengkap. Kegiatan ini diawali dengan melakukan observasi dan pemetaan bagian-bagian yang memiliki potensi wisata dengan penambahan aspek geologi didalamnya.
Hasilnya dapat dijelaskan di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang memiliki 6 (enam) potensi wisata berbasis gologi atau ilmu kebumian. Kondisi wisata tersebut mencakup wisata alam, wisata bekas tambang, wisata pantai, dan wisata pegunungan. Masing-masing tempat wisata memiliki daya tarik dan kekhasan tersendiri, sehingga menciptakan kondisi wisata yang eksotik di Kabupaten Rembang. Potensi wisata tersebut diantaranya Pantai Lasak di Desa Leran yang memiliki ciri khas dengan pemandangan sunset berbarengan dengan pemandangan PLTU.
Pantai Watu Gedhe di Desa Sluke yang memiliki ciri khas dengan pemandangan pantai dibarengi dengan pemandangan jajaran pegunungan. Pantai Jatisari di Desa Jatisari yang memiliki ciri khas dengan pemandangan tebing hasil erosi. Wisata bekas tambang PT. AHK di Desa Blimbing yang memiliki ciri khas dengan bentukan danau hasil dari aktivitas tambang. Wisata Alam Gunung Gaulung di Desa Bendo yang memiliki ciri khas pemandangan eksotik jajaran pegunungan lasem.
Wisata Lembah Manah di Desa Senetan yang memiliki ciri khas jajaran tebing tinggi yang cocok untuk kegiatan outbond. Adanya rekoemndasi potensi wisata berbasis gologi diharapkan pemerintah desa setempat dan masyarakat di Kecamatan Sluke dapat mengembangkan dan merealisasikannya untuk membantu peningkatan ekonomi di Kecamatan Sluke.
Pada era new normal atau kehidupan baru ditengah pandemi COVID-19, semua kegiatan sudah mulai beraktivitas seperti biasa, namun dengan penambahan protokol kesehatan. Hal tersebut kebanyakan digunakan oleh sebagian masyarakat untuk melakaukan refreshing atau penyegaran pikiran setelah lockdown selama kurang lebih tiga bulan. Oleh karena itu, dengan pemilihan rekomendasi tempat wisata yang pas dan sesuai di Kecamatan Sluke mahasiswa undip juga menciptakan buku saku bagi traveller selama pandemi. Sehingga dengan melakukan aktivitas berwisata juga dapat terhindar dan meminimalisir penularan virus corona.
Oleh : Ahmad Syihab Fajarulloh
Link buku saku bagi traveller
https://drive.google.com/file/d/1bbMeLvGXsq8WfaUgoIigbS38n5oB66rQ/view?usp=sharing
Link peta potensi wisata di Kecamatan Sluke
