Mohon tunggu...
Hasan Syauqi
Hasan Syauqi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Dari gelapnya samudra, muncul cahaya jingga yang menerangi dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Israel - Iran: Eskalasi Konflik dan Dampaknya pada Geopolitik Dunia

16 Juni 2025   17:32 Diperbarui: 16 Juni 2025   17:32 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketegangan antara Iran dan Israel telah lama menjadi titik panas dalam geopolitik Timur Tengah. Namun, eskalasi terbaru membawa konflik ini ke tingkat yang lebih mengkhawatirkan, dengan serangan balasan yang terjadi dalam waktu singkat dan melibatkan berbagai pihak di kawasan. Serangan rudal Iran terhadap Israel dan respons militer yang agresif dari Tel Aviv telah memicu gelombang ketidakpastian global, memengaruhi harga minyak, ekonomi dunia, dan stabilitas politik di kawasan.

Dunia kini menyaksikan babak baru dari konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan pertanyaan besar: Apakah ini sekadar pertukaran serangan, atau awal dari konfrontasi yang lebih luas? Sementara negara-negara Barat dan sekutu regional mulai mengambil langkah diplomatik maupun militer, dampak dari perang ini tidak hanya dirasakan oleh Iran dan Israel, tetapi juga oleh negara-negara lain yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut.

Eskalasi ini tidak hanya soal serangan dan balasan, tetapi juga soal dinamika kekuatan global antara kepentingan ekonomi, aliansi politik, dan potensi intervensi dari aktor-aktor besar. Artikel ini akan menggali lebih dalam bagaimana konflik ini berkembang, faktor pemicunya, serta dampaknya terhadap geopolitik dan ekonomi dunia.

Latar Belakang Konflik

Ketegangan antara Iran dan Israel bukanlah konflik yang muncul tiba-tiba. Akar permasalahannya telah tertanam sejak puluhan tahun lalu, melibatkan faktor politik, ideologi, dan kepentingan regional.

Iran, sebagai negara dengan mayoritas Syiah, memiliki kebijakan luar negeri yang menentang keberadaan Israel, yang dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas Timur Tengah. Israel, di sisi lain, melihat Iran sebagai musuh utama yang mendukung kelompok-kelompok militan seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina.

Konflik ini semakin memanas sejak Iran mengembangkan program nuklirnya. Israel menganggap ambisi nuklir Iran sebagai ancaman langsung terhadap keberadaannya dan telah berulang kali melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Iran, yang merasa terpojok oleh sanksi ekonomi dan serangan udara Israel, akhirnya membalas dengan memperluas pengaruhnya di kawasan melalui proxy wars, termasuk mendukung kelompok Houthi di Yaman dan milisi di Suriah serta Irak.

Seiring berjalannya waktu, perang bayangan antara kedua negara semakin berkembang menjadi konfrontasi langsung. Serangan terbaru ini menjadi titik balik karena melibatkan serangan rudal dan balasan yang menyebabkan banyak korban jiwa, bukan hanya operasi militer terbatas seperti sebelumnya.

Eskalasi dan Perkembangan Terbaru

Konflik Iran-Israel mencapai titik krusial setelah serangkaian serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya. Iran meluncurkan rudal balistik ke wilayah Haifa dan Tel Aviv, menyebabkan kehancuran dan jatuhnya korban jiwa. Sebagai respons, Israel tidak hanya membalas dengan serangan udara ke fasilitas militer Iran, tetapi juga menyerang infrastruktur vital, termasuk depot bahan bakar dan jaringan komunikasi utama di Teheran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun